cina

PENGHAKIMAN TERHADAP CINA?

Fakta dan Peristiwa
Mari bagikan artikel ini

Kebebasan Beragama adalah hak fundamental yang kita nikmati di Indonesia dan salah satu prinsip dasar, yang bertanggung jawab atas banyak berkat yang telah dirasakan Indonesia. Demikian pula, ini adalah tentang kekuatan untuk memilih yang merupakan kebebasan yang sama yang diberikan Tuhan kepada ciptaan-Nya.

Allah menciptakan kita sebagai makhluk yang memiliki kehendak bebas. Kita memiliki pilihan untuk mengasihi Dia atau tidak mengasihi Dia, meskipun setiap orang yang belajar untuk mengenal Dia pasti ingin mengasihi Dia. Seperti yang kita ketahui, cinta melahirkan kasih.

Dalam beberapa dekade terakhir, Tiongkok telah menikmati periode toleransi beragama (meskipun tidak sepenuhnya). Ini adalah sebuah berkat karena orang-orang Kristen dan yang lainnya dapat berkumpul bersama untuk menyembah Tuhan. Gereja-gereja didirikan dan jumlah orang percaya bertambah. Namun, belakangan ini, sebuah perubahan telah terjadi.

Tampaknya Tiongkok memutuskan bahwa semua agama harus tunduk pada Negara Komunis. Jadi, sebuah undang-undang disahkan yang mengamanatkan hal ini. Undang-undang tersebut mulai berlaku pada 1 Februari 2020 lalu. Dalam undang-undang ini, Cina mengklaim hak untuk mengubah dan menulis ulang materi setiap agama. Hal ini termasuk penulisan ulang Alkitab agar sesuai dengan tuntutan pemerintah.

Hal ini kemudian menjadi tirani agama dan setiap kali negara atau pemerintah mencoba memaksakan tirani agama, mereka akan dianggap berperang melawan Tuhan! Hasil dari hal ini adalah selalu penghakiman. Alkitab berkata, ” suatu takaran yang baik, yang dipadatkan, yang digoncang dan yang tumpah ke luar akan dicurahkan ke dalam ribaanmu.” (Lukas 6:38).

Dengan demikian, baik di zaman kegelapan atau bahkan di zaman yang lebih baru, rezim otoriter yang memaksakan penganiayaan agama, pada akhirnya menemukan diri mereka dalam masalah yang lebih besar daripada sebelumnya dan terkadang masalah yang lebih besar ini memberikan kelegaan bagi mereka yang teraniaya.

Alkitab menubuatkan bahwa akan tiba saatnya ketika semua bangsa di dunia akan mengadopsi semangat tirani terhadap kebebasan beragama. Penganiayaan akan menimpa mereka yang setia kepada Firman Tuhan. Pada akhirnya penghakiman Allah juga akan menimpa para penganiaya umat-Nya, tepat sebelum kedatangan Kristus kembali.

Waktu dari apa yang terjadi di Tiongkok saat ini dibandingkan dengan waktu hukum Taurat bagi orang Kristen (dan yang lainnya) untuk tunduk kepada pemerintah, sangatlah menarik. Mungkinkah penghakiman akhir zaman lebih dekat dari yang kita pikirkan?

Jadi, apa yang dapat kita pelajari?

1) Kebebasan Beragama/Kekuasaan untuk memilih adalah anugerah yang sangat berharga, hargailah.
2) Tirani agama akan mengakibatkan penghakiman Tuhan (seperti yang terjadi di masa lalu dan diramalkan di masa depan).
3) Apa yang kita lihat di dunia saat ini, merupakan pertanda dari peristiwa-peristiwa di masa depan.
4) Sekaranglah waktunya untuk memperbaiki kehidupan kita sendiri di hadapan Allah dan membagikan kepada orang lain betapa berharganya sahabat yang kita miliki di dalam Yesus. Dia adalah satu-satunya harapan dan jawaban di masa-masa sulit ini.


Mari bagikan artikel ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *