Ketika Ned Green mengalami kecelakaan hingga menyebabkan kakinya patah pada akhir tahun 1800-an, ibunya, Hetty, melakukan yang terbaik untuk mengobatinya sendiri, berpikir bahwa ia akan mengeluarkan biaya yang sangat mahal bila dibawa ke rumah sakit di New York City. Tapi setelah beberapa hari, kaki Ned semakin parah. Hetty dengan sedih menggelengkan kepalanya dan menyadari bahwa hanya seorang dokter yang bisa menyelamatkan putranya.
Mengetahui betapa mahalnya biaya rumah sakit swasta untuk perawatan pasien, Hetty memasukkan putranya yang sakit ke dalam gerbong tua dan mulai mencari dari satu ujung Manhattan ke ujung lainnya untuk mencari klinik gratis di mana orang miskin dapat dirawat dengan sedikit atau tanpa uang. Setelah perawatan di rumah yang gagal, dia akhirnya menemukan seorang dokter yang harus mengangkat kaki anaknya yang semakin parah tersebut. Dokter yang frustrasi itu pasti berpikir, “Anak laki-laki malang ini akan menjalani sisa hidupnya cacat karena wanita malang ini tidak mampu membiayai perawatan medis standar!”
Apa yang tidak diketahui oleh dokter yang baik itu adalah bahwa “Hetty,” Henrietta Howland Green, kondisinya jauh dari kemiskinan. Pada saat putranya cedera, dia adalah wanita terkaya di dunia — dan mungkin juga yang paling hemat di dunia. Ketika dia meninggal beberapa tahun kemudian, dia memiliki kekayaan lebih dari $100 juta. Itu saat ini bernilai lebih dari $ 17 miliar uang! Juga dikenal sebagai “penyihir dari Wall Street,” Hetty Howland adalah sosok investor legendaris yang eksentrik. Tidak hanya dia rela membiarkan putranya kehilangan kakinya daripada membayar sedikit biaya pengobatan, dia tidak pernah menyalakan pemanas di rumahnya atau menggunakan air panas.
Dia kerap mengenakan gaun hitam tua dan membeli kue murahan dalam jumlah besar. Dia akan melakukan perjalanan ribuan mil hanya untuk menagih hutang beberapa ratus dolar. Saya harus menambahkan, bertahun-tahun kemudian, ketika Hetty melihat putranya berjalan tertatih-tatih menggunakan tongkat, dia akhirnya membelikannya kaki palsu. Tapi tetap saja membuat Anda bertanya-tanya bagaimana seseorang dengan begitu banyak uang dapat mengabaikan kebutuhan dasar putra satu-satunya?
Alkitab memberi kita pemahaman tentang hati banyak orang ketika Yesus berkata, “Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada” (Matius 6:21). Tidak ada yang salah dengan mendapatkan kekayaan, tetapi ketika kita tidak menimbun harta di surga dengan menghormati Tuhan dan bermurah hati kepada orang lain, kita akan berakhir bersama barang yg kita timbun di dunia ini.
Janganlah kamu mengumpulkan harta di bumi; di bumi ngengat dan karat merusakkannya dan pencuri membongkar serta mencurinya. Matius 6:19.
-Doug Batchelor-