Berbuah dalam Roh
Kasihanilah aku, ya Allah, menurut kasih setia-Mu, hapuskanlah pelanggaranku menurut rahmat-Mu yang besar! Bersihkanlah aku seluruhnya dari kesalahanku, dan tahirkanlah aku dari dosaku! Mzm. 51:3, 4.
Pertobatan adalah salah satu dari buah-buah utama yang dihasilkan oleh kasih karunia yang menyelamatkan itu. Guru agung kita, dalam pelajaran yang disampaikan-Nya kepada manusia yang telah jatuh dan berdosa, memberikan kuasa yang memberi hidup yang terdapat dalam kasih karunia-Nya, dengan menyatakan bahwa melalui kasih karunia ini laki-laki dan perempuan boleh menghidupkan kehidupan baru yang suci dan murni. Barang siapa yang menghidupkan kehidupan sepeni itu, berarti melakukan prinsip kerajaan surga. Dengan pikiran yang tertuju pada Allah, dia menuntun orang-orang lain pada jalan yang lurus. Dia tidak akan menuntun yang lumpuh menuju jalan yang tidak menentu. Pekerjaan Roh Kudus dalam hidupnya menunjukkan bahwa dia adalah seorang yang turut ambil bagian dalam kodrat Ilahi. Dengan demikian setiap jiwa yang di gerakkan oleh Roh Kristus menerima dengan begitu melimpah sumber kasih karunia, sehingga dunia yang tidak percaya ini, dengan melihat pekerjaan-pekerjaan baik yang dia lakukan, mengakui bahwa dia dituntun dan ditopang oleh kuasa Ilahi, dan dituntun untuk memuliakan Allah. —God’s Amazing Grace, hlm. 138.
Meskipun segala ajakan yang berharga telah ditawarkan Kristus, namun ada juga orang-orang yang tetap menunjukkan kefasikan dalam hidup mereka. Kepada orang-orang yang demikian Allah berkata, “Berapa lama lagi, hai orang yang tak berpengalaman, kamu masih cinta kepada keadaanmu itu?… Berpalinglah kamu kepada teguran-Ku! Sesungguhnya, Aku hendak mencurahkan isi hati-Ku kepadamu dan memberitahukan perkataan-Ku kepadamu” (Ams 1:22, 23). –Signs of the Times, 28 Juni 1905.
Penyesalan terhadap dosa adalah buah-buah utama dari pekerjaan Roh Kudus dalam hidup. Itu hanyalah proses yang melaluinya kemurnian yang tak terhingga memancarkan peta Kristus di dalam diri umat tebusan-Nya. Di dalam Kristus berdiam segala kesempurnaan. Ilmu pengetahuan yang tak selaras dengan Dia adalah pengetahuan yang tak bernilai. Dia mengajarkan kita untuk menganggap segala sesuatu sebagai kerugian karena kesempurnaan melalui pcngetahuan akan Kristus Yesus Tuhan kita. Pengetahuan ini adalah ilmu teninggi yang dapat diraih manusia. –The SDA Bible Commentary, Ellen G. White Comments, jld. 6, hlm. l068.
Kamu Akan Menerima Kuasa, hlm. 65