Amazingfacts.id: Jika ada seorang murid yang cemerlang dengan masa depan yang cerah, dia adalah Saulus dari Tarsus.
taat hukum taurat
Ia dapat membanggakan diri, “Jika ada orang lain menyangka dapat menaruh percaya pada hal-hal lahiriah, aku lebih lagi: disunat pada hari kedelapan, dari bangsa Israel, dari suku Benyamin, orang Ibrani asli, tentang pendirian terhadap hukum Taurat aku orang Farisi, tentang kegiatan aku penganiaya jemaat, tentang kebenaran dalam mentaati hukum Taurat aku tidak bercacat.” (Filipi 3:4b-6).
Saulus (nama Ibraninya) dilahirkan di sebuah kota universitas – Tarsus – yang terkenal dengan pendidikan, filsafat, ilmu pengetahuan, dan budaya. Di sini ia berbaur dengan orang-orang Yahudi, Romawi, dan Yunani, yang memberinya kesempatan untuk mempelajari beberapa bahasa.
murid yang menjanjikan
Seperti ayahnya, dia juga bisa mendapatkan kewarganegaraan Romawi dan kemudian menyebut dirinya sendiri dengan nama Yunani-Romawi, Paulus, yang berarti “kecil”. Tak ayal, Saulus bersekolah di sekolah sinagoge di Tarsus dan dikenal sebagai murid yang menjanjikan.
Dia dikirim ke Yerusalem untuk belajar di bawah bimbingan orang Farisi dan guru terbesar pada masa itu – Gamaliel dan “diajar sesuai dengan hukum Yahudi yang ketat”. Kesetiaannya kepada guru-gurunya membuatnya menjadi salah satu cendekiawan yang paling cemerlang, orang Farisi yang paling ketat, dan memiliki semangat untuk Yudaisme jauh di atas teman-temannya.
kekuatan masa depan
Tentu saja, para pemimpin di Yerusalem menandai dia sebagai kekuatan masa depan yang baik dan akhirnya menempatkan orang dewasa muda yang bersemangat ini di dewan Sanhedrin. Terkadang kita berpikir bahwa kita tahu siapa yang akan menjadi pembela iman yang paling hebat.
Kita mempertimbangkan gelar pendidikan, nilai ujian, dan keunggulan akademis, tetapi tanpa hati yang bertobat, pencapaian-pencapaian seperti itu menjadi tidak berarti.
Allah memiliki rencana lain untuk pemuda yang sangat berprestasi ini. Dan dibutuhkan sebuah pengalaman yang mengguncang untuk menjatuhkannya dari penghargaannya yang tinggi terhadap dirinya sendiri untuk melihat kebenaran.
Renungkan: Pernahkah Anda mengenal seseorang yang sukses di mata dunia, tetapi kemudian mengalami masa-masa sulit yang membawa mereka kepada Tuhan? Tuhan dapat memakai siapa saja untuk kemuliaanNya.
Aku adalah orang Yahudi, lahir di Tarsus di tanah Kilikia, tetapi dibesarkan di kota ini; dididik dengan teliti di bawah pimpinan Gamaliel dalam hukum nenek moyang kita, sehingga aku menjadi seorang yang giat bekerja bagi Allah sama seperti kamu semua pada waktu ini. Kisah Para Rasul 22:3.