Otak manusia bertanggung jawab atas sejumlah tindakan tak disengaja di dalam tubuh kita, seperti bernapas dan mengedipkan mata. Menurut TSA.gov, beberapa bandara bahkan melatih petugas keamanan untuk mengenali reaksi fisik dan fisiologis yang tidak disengaja yang ditunjukkan orang sebagai respons terhadap rasa takut jika ketahuan.
Pernahkah Anda mengalami peristiwa menarik yang membuat Anda ingin sekali membagikannya kepada orang lain? Mungkin Anda membuat terobosan pada proyek yang sulit. Atau mungkin Anda melihat tonggak baru dalam perkembangan anak Anda, seperti langkah pertamanya. Ketika seorang putri kecil membuat ibunya tertawa dengan mencoba kata atau keterampilan baru, sang ibu selalu ingin berbagi momen itu dengan suaminya. Respons alami kita sering kali berupa keinginan untuk membagikan berita kita kepada dunia. Secara naluriah, kita ingin berbagi kegembiraan! Ini adalah reaksi yang tidak disengaja.
Ketika para pengikut Yesus belajar tentang kebangkitan-Nya dan mulai mengembangkan pemahaman yang lebih dalam tentang Injil, mereka juga tidak dapat menolak untuk membagikannya kepada dunia. Ketika Petrus dan Yohanes dipanggil ke hadapan Sanhedrin dan ditegur karena membagikan kabar baik, mereka menjawab, “Kami tidak bisa tidak mengatakan apa yang telah kami lihat dan dengar.” Pengetahuan itu terlalu besar untuk disimpan sendiri. Itu harus dibagikan!
Hari ini, renungkan bagaimana Injil telah mengubah kehidupan Anda. Bagaimana Tuhan menyentuh hati Anda? Dengan siapa Anda ingin membagikannya?
Dan setelah keduanya disuruh masuk, mereka diperintahkan, supaya sama sekali jangan berbicara atau mengajar lagi dalam nama Yesus.Tetapi Petrus dan Yohanes menjawab mereka:
Silakan kamu putuskan sendiri manakah yang benar di hadapan Allah: taat kepada kamu atau taat kepada Allah.Sebab tidak mungkin bagi kami untuk tidak berkata-kata tentang apa yang telah kami lihat dan yang telah kami dengar. Kisah Para Rasul 4:19-20.
-Doug Batchelor-
