Bulan madu adalah praktik pernikahan Babel yang diterima dan dilakukan sejak 4.000 tahun yang lalu. Selama sebulan setelah pernikahan, ayah mempelai wanita mensuplai menantunya dengan semua ‘mead’ yang bisa dia minum. Mead adalah bir madu, dan karena mereka berdasarkan pada kalender lunar, periode ini disebut “honey month”—atau yang kita kenal sekarang sebagai “honeymoon”.
Tidak semua pernikahan menjalani ‘bulan pertama setelah pernikahan’ sebagai yang paling manis. Merasa kurang senang dengan penolakan Paus Clement VII untuk membatalkan pernikahannya dengan Catherine dari Aragón, Raja Inggris, Henry VIII, mengirim delegasi ke Vatikan dalam upaya untuk menyelesaikan perbedaan pendapat antara dirinya dan Paus. Earl of Wiltshirepun diutus dan memimpin delegasi—dia juga membawa anjingnya.
Seperti biasa, sang Earl bersujud di hadapan Paus dan hendak mencium jari kaki Paus. Paus, yang selalu bersedia menerima penghormatan, memajukan kakinya ke arah Earl, tetapi anjing penjaga Earl salah mengira tindakan itu dan segera membela tuannya. Gantinya ciuman, Paus mendapatkan gigitan di jari kaki!
Hal ini membuat marah para pengawal Paus yang dikenal dengan Garda Swiss, sehingga mereka langsung membunuh anjing malang itu. Sangat marah, sang Earl pergi dan menolak untuk melanjutkan misi untuk mendamaikan Inggris dengan Roma. Setelah Earl pulang, Raja Henry mengambil langkah permanen untuk memisahkan Gereja Inggris dari yurisdiksi Roma. Lahirlah Gereja Anglikan.
Paulus berbicara tentang pernikahan untuk menggambarkan hubungan Kristus dan gereja. Penghormatan timbal balik dan cinta manis antar pengantin, akan tetap hidup, setelah masa bulan madu, ketika ada cinta yang rela berkorban, yang melampaui kepentingan diri sendiri. ”Bagaimanapun juga, bagi kamu masing-masing berlaku: kasihilah isterimu seperti dirimu sendiri dan isteri hendaklah menghormati suaminya”(Efesus 5:33). Biarkan perhatian istimewa selama bulan madu, terus berlanjut setelah bulan pertama dan ke dalam sisa kehidupan pernikahan Anda.
Apabila baru saja seseorang mengambil isteri, janganlah ia keluar bersama-sama dengan tentara maju berperang atau dibebankan sesuatu pekerjaan; satu tahun lamanya ia harus dibebaskan untuk keperluan rumah tangganya dan menyukakan hati perempuan yang telah diambilnya menjadi isterinya.” Ulangan 24:5.
-Doug Batchelor-