SUARA ALAM

Renungan Harian
Mari bagikan artikel ini

Maka Tuhan melihat segala yang dijadikan-Nya itu sungguh amat baik. Kej. 1:31.

Tuhan tidak merancang supaya kita tidak menikmati perkara-perkara yang telah dijadikan-Nya. . . . Dengan sukacita seorang bapa Ia memperhatikan kesenangan anak-anak-Nya dalam perkara-perkara yang indah di sekitar mereka. Sementara berada di dalam dunia ini Penebus dunia berusaha membuat pengajaran-pengajaran-Nya sederhana dan mudah dipahami, sehingga semua bisa mengerti; dan bukankah mengagumkan Ia memilih udara terbuka sebagai ruang kelas-Nya, dan Ia ingin dikelilingi oleh hasil kerja ciptaan- Nya? . . .

Perkara-perkara yang dijadikan oleh tangan-Nya sendiri Ia gunakan sebagai buku pelajaran-Nya. Ia melihat di dalamnya lebih dari apa yang dapat dimengerti oleh pikiran fana. Burung-burung, yang berkicau tanpa ada yang dirisaukannya, bunga-bunga di lembah yang memantulkan keindahannya, bunga bakung dengan kemurniannya di tepi danau, pohon-pohon yang tinggi, tanah-tanah olahan dengan gandumnya yang melambai-lambai, tanah gersang, pohon yang tidak berbuah, bukit-bukit yang tidak berkesudahan, air sungai yang membludak menderu, matahari yang sedang terbenam mewarnai cakrawala — semuanya ini digunakan untuk memberi kesan kepada para pendengar-Nya mengenal kebenaran Ilahi. Ia menghubungkan pekerjaan jari-jari tangan Tuhan di langit dan di atas dunia ini dengan firman kehidupan. Dari sini Ia menarik pelajaran-Nya kepada pelajaran kerohanian. Ia memetik bunga bakung, bunga-bunga dari lembah, dan menempatkannya di tangan anak-anak kecil, sebagai guru-guru untuk memaklumkan kebenaran firman-Nya. . . .

Keindahan alam mempunyai lidah yang terus berbicara kepada kita tanpa henti. Hati yang dibuka bisa diberi kesan dengan kasih dan kemuliaan Tuhan sebagaimana yang terlihat dalam pekerjaan tangan-Nya. Telinga yang mendengar bisa mendengar dan mengerti komunikasi Tuhan melalui perkara-perkara di alam. Ada pelajaran dalam cahaya matahari dan dalam berbagai benda-benda alam yang telah dinyatakan Tuhan kepada pemandangan kita. Ladang-ladang hijau, pohon-pohon yang tinggi, kuntum-kuntum bunga, awan-awan yang berarak, hujan yang turun, deru air sungai, matahari, bulan dan bintang-bintang di langit — semuanya mengundang perhatian kita untuk merenung, dan mengundang kita mengenal Dia yang telah menjadikannya.

 

“That I May Know Him”


Mari bagikan artikel ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *