Suara Dari Allah

Renungan Harian
Mari bagikan artikel ini

Orang-orang Yahudi di kota itu lebih baik hatinya dari orang-orang Yahudi di Tesalonika, karena mereka menerima firman itu dengan segala kerelaan hati dan setiap hari mereka menyelidiki Kitab Suci untuk mengetahui, apakah semuanya itu benar demikian. Kisah 17:11.

Kepada sebagian orang firman Tuhan tidak menarik perhatian. Sebabnya ialah, mereka telah begitu lama dimanjakan dengan cerita-cerita yang mempesona dan menggiurkan yang terdapat dalam buku-buku zaman ini, sehingga mereka tidak berminat untuk membaca firman Tuhan, atau untuk melakukan upacara keagamaan. Bacaan-bacaan seperti itu membuat pikiran tidak bisa menerima prinsip-prinsip Alkitab yang teguh dan menghidupkan kesalehan. . . .

Bilamana Alkitab dibaca dengan rendah hati dan mau belajar, maka kita sedang menjalin hubungan dengan Tuhan sendiri. Pemikiran-pemikiran yang dinyatakan, perintah-perintah yang disebutkan, ajaran-ajaran yang dikemukakan, adalah suara dari Tuhan surga. Alkitab adalah untuk dipelajari, dan pikiran, jikalau tidak dicemarkan oleh Setan, akan tertarik dan senang . . . . Terang yang bersinar dari Alkitab adalah terang dari takhta kekal yang bersinar ke bawah ke dunia ini. . . .

Semua orang yang membuat firman Tuhan penuntun dalam hidup-nya akan bertindak dengan prinsip. Mereka yang bimbang, sombong dan berlebihan dalam berpakaian, yang memanjakan selera dan mengikuti dorongan-dorongan hati dan kemauan, akan dibuat seimbang, jika menuruti firman Tuhan. Mereka akan mengemban tugas dengan tenaga yang tidak pernah lelah, dan mereka akan meningkat dari suatu tingkat kekuatan kepada tingkat kekuatan yang lain. Tabiat mereka menjadi baik semerbak dan jauh dari mementingkan diri sendiri. Mereka akan bekerja dan diterima di mana saja di antara mereka yang mengasihi kebenaran.

Pemazmur berdoa, “Singkapkanlah mataku, supaya aku memandang keajaiban-keajaiban dari Taurat-Mu,” Tuhan mendengarkan dia, karena ia berkata dengan kepastian, “Betapa manisnya janji-Mu itu bagi langit-langitku, lebih daripada madu bagi mulutku!” ”Lebih indah daripada emas, bahkan daripada banyak emas tua; dan lebih manis daripada madu, bahkan dari pada madu tetesan dari sarang lebah.” (Maz. 119:18, 103; 19:1 1). Dan sebagaimana Tuhan menjawab Daud, demikianlah la akan mendengar dan menjawab kita, membuat hati kita penuh dengan kegembiraan dan sukacita.

 

Inilah Hidup Yang Kekal, Hal. 195


Mari bagikan artikel ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *