UMAT TUHAN YANG KHAS

Renungan Harian
Mari bagikan artikel ini

Yang telah menyerahkan diri-Nya bagi kita untuk membebaskan kita dari segala kejahatan dan untuk menguduskan bagi diri-Nya suatu umat, kepunyaan-Nya sendiri, yang rajin berbuat. Titus 2:14.

Yang terutama membedakan umat Tuhan dari agama-agama populer bukan hanya pekerjaan mereka saja, tetapi tabiat keteladanan dan prinsip kasih mereka yang tidak mementingkan diri sendiri. Pengaruh Roh Tuhan yang berkuasa dan menguduskan hati, yang dinyatakan dalam perkataan dan pekerjaan, memisahkan mereka dari dunia ini, dan menunjukkan mereka sebagai umat Tuhan yang khas. Tabiat dan watak para pengikut Kristus akan menyerupai Tuan mereka.

Tuhan adalah pola, teladan yang kudus dan sempurna yang diberikan untuk ditiru oleh orang Kristen. . . . Penyangkalan diri, kerendahan hati dan pengendalian diri yang dituntut dari orang yang benar. . . adalah . . . bertentangan dengan tabiat boros dan merusak kesehatan dari orang-orang yang hidup dalam dunia yang merosot ini. Tuhan telah menunjukkan bahwa reformasi kesehatan erat hubungannya dengan pekabaran malaikat yang ketiga, sebagaimana tangan bersatu dengan badan.

Dan di mana pun juga tidak ada penyebab kemerosotan fisik dan moral seperti melalaikan pokok penting ini. . . . Barangsiapa yang melanggar kewajiban moral dalam hal makan dan berpakaian, sedang mempersiapkan jalan untuk melanggar tuntutan Tuhan yang berhubungan dengan kehidupan yang kekal. Tubuh kita bukan milik kita. Tuhan menuntut kita untuk memelihara sifat yang telah diberikan-Nya kepada kita, agar kita bisa mempersembahkan tubuh kita kepada-Nya sebagai korban yang hidup, kudus dan berkenan kepada-Nya. Tubuh kita milik Dia yang membuatnya, dan kita berkewajiban untuk memeliharanya dengan hati-hati sejauh yang bisa dilakukan untuk mencegah kerusakan sifat yang telah diberikan-Nya kepada kita.

Jikalau kita melemahkan tubuh oleh memuaskan diri sendiri, oleh memanjakan selera, dan oleh berpakaian dengan model pakaian yang merusak kesehatan, agar kita sesuai dengan dunia ini, maka kita akan menjadi musuh bagi Tuhan. . . . Tuhan menuntut dari kita sesuai dengan kasih karunia yang telah dianugerahkan-Nya kepada kita. . . . Agar kita memenuhi kewajiban kita, kita harus berdiri di atas dasar yang mulia dan agung yang telah disediakan oleh aturan dan kebenaran kudus bagi kita.

Inilah Hidup yang Kekal Hal. 316


Mari bagikan artikel ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *