Kekristenan Yang Menyerang?

Blog AFI
Mari bagikan artikel ini

offensive-christianity-large

Ketika Lois McGinnis, pemilik tokoh kristen Cedar Springs, memutuskan untuk menjalankan iklan penjualan di bagian khusus dari Surat Kabar lokalnya, dia terkejut mendapati beberapa hari kemudian pengumuman itu hilang dari surat Kabar itu.

Dia menelepon kantor Surat Kabar itu untuk mencari tahu apa yang terjadi, dan apa yang dia beritahukan mengagetkan dia. Perwakilannya mengatakan iklan itu tidak dijalankan karena berisi perkataan yang menentang. Ketika dia bertanya kata apa yang menentang, orang itu berkata, ”Kekristenan”.  Anehnya, Surat Kabar itu tidak pernah meneleponnya untuk memberitahunya tentang masalah itu-meskipun tidak dikenakan biaya padanya untuk layanan itu.

Setelah McGinnis mengirimkan tentang apa yang terjadi pada tokohnya di halaman Facebooknya, telepon Surat Kabar itu menyala dan segera satu permintaan maaf diterbitkan. Surat Kabar itu menjelaskan, ”Kami mendapati satu sistem yang gagal, yang mengakibatkan di iklan khusus untuk Cedar Springs tertunda beberapa waktu di dalam sistem akhir kami. Kami memperbaiki terbitan teknologi itu… dan iklan itu sekarang berjalan dengan jangka waktu yang diperpanjang tanpa biaya tambahan”.

Gangguan kecil ini mungkin kelihatannya sedikit masuk akal. tapi itu juga memberi orang-orang kristen satu kesempatan untuk renungkan. Rasul Paulus berbicara tentang kekristenan sebagai sesuatu yang akan menentang orang secara alami. Ketika menulis kepada gereja di Galatia, dia menulis tentang ”pelanggaran salib” (Galatia 5:11). Waktu yang lain dia menggambarkan Yesus sebagai ”satu batu sandungan dan batu pelanggaran” (Roma 9:33).

Tentu saja, kita tidak boleh keluar dari jalan kita untuk menentang orang ketika membagikan iman kita-memaksakan kepercayaan-kepercayaan kita dimana mereka tidak inginkan. Paulus mendorong orang-orang percaya, ”janganlah kamu menimbulkan syak dalam hati orang, baik orang Yahudi atau orang Yunani, maupun Jemaat Allah”(1 Korintus 10:32). Dia juga memberitahu Felix ketika membela dirinya di depan gubernur itu, ”Sebab itu aku senantiasa berusaha untuk hidup dengan hati nurani yang murni di hadapan Allah dan manusia” (Kisah Para Rasul 24:16). Bukanlah seperti-Kristus untuk menjadi bermusuhan tentang kepercayaan-kepercayaan kekristenan kita.

Tapi tidak boleh juga kita hidup dalam keheningan tentang pandangan-pandangan kita. Yesus memberitahu kita,” Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang” (Matius 5:16). Namun, kita tidak boleh terkejut ketika dunia menyerang iman kristen. Seperti dalam peperangan. Dalam khotbah-Nya di gunung itu, Yesus berkata, ”Berbahagialah orang yang dianiaya oleh sebab kebenaran, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga” (Matius 5:10). Akan ada waktu dan tempat dimana menjadi seorang kristen akan menjadi sebuah pelanggaran.

Marilah kita jangan menjadi terkejut atau bereaksi, tapi berdirilah dengan berani untuk Seorang yang ”diserahkan karena pelanggaran-pelanggaran kita”(Roma 4:25).


Mari bagikan artikel ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *