SERIGALA TUA DAKOTA

Renungan Harian
Mari bagikan artikel ini

Antara tahun 1883 dan 1918, lebih dari 80.000 serigala dibantai secara sistematis. Pada awal tahun 1920-an, serigala di Amerika Serikat selatan hampir punah. Menjelang musnahnya serigala, seekor serigala tertatih-tatih berjalan ke sebuah rumah peternakan di South Dakota. Dia telah kehilangan salah satu jari kakinya akibat akibat jebakan manusia.

Serigala adalah makhluk sosial, dan karena dia telah kehilangan semua temannya, dia sepertinya mencari bantuan manusia. Gantinya mendapat bantuan, dia disambut dengan senapan yang diarahkan padanya dan harus melarikan diri. Sejak hari itu hingga kematiannya pada tahun 1925, Old Dakota Three Toes mengobarkan perang yang kejam di Harding County, South Dakota. Berukuran panjang enam kaki dan berat lebih dari 80 pon, Three Toes menghabiskan tahun-tahun yang tersisa untuk membunuh ternak manusia. Dalam tiga bulan dia menghancurkan domba, sapi, dan bahkan kuda senilai $6,700. “Serigala pemberontak” ini yang telah menyaksikan spesiesnya dimusnahkan, melakukan serangan yang tampak disengaja terhadap ternak dan domba dan membunuh sekian banyak dari mereka dalam satu malam sebagai balas dendam.

Masyarakat setempat berusaha untuk membunuh serigala Dakota yang terakhir ini. Old Three Toes terbukti lebih pintar dari 150 pemburu profesional yang melacaknya. Dia memimpin pengendara kuda menuruni jurang yang terlalu sempit untuk kuda, dan melalui ladang yang penuh dengan lubang gopher di mana kuda dengan mudah bisa tersandung. Dia pernah bersembunyi di rongga tubuh kuda mati. Serigala tua ini hanya memakan binatang yang baru saja ia bunuh untuk menghindari umpan beracun. Dia juga sangat lihai dalam menghindari jebakan.

Akhirnya, serigala tua legendaris itu dijebak oleh seorang wakil inspektur hewan pemangsa negara bagian yang mengubur jebakan di sebuah bukit, lalu menaruh semak belukar disampingnya. Hari berikutnya Three Toes, penasaran dengan tanah yang baru digali di sekitar semak-semak dan melangkah masuk ke dalam jebakan. “Old Three-Toes,” serigala terakhir di South Dakota, dibunuh pada tahun 1925. Dia telah hidup selama hampir 20 tahun, dua kali lebih lama dari serigala rata-rata, didorong oleh keinginan untuk membalas dendam.

Beberapa orang menghabiskan sebagian besar hidup mereka oleh kepahitan dan kemarahan sampai mereka menghancurkan diri mereka sendiri. Petrus pernah menegur seorang pria bernama Simon yang berpikir untuk membeli Roh Suci dengan uang. “Jadi bertobatlah dari kejahatanmu ini dan berdoalah kepada Tuhan, supaya Ia mengampuni niat hatimu ini; sebab kulihat, bahwa hatimu telah seperti empedu yang pahit dan terjerat dalam kejahatan.” (Kisah Para Rasul 8:22, 23). Pada akhirnya, roh pembalasan akan menjebak dan menghancurkan kita.

Segala kepahitan, kegeraman, kemarahan, pertikaian dan fitnah hendaklah dibuang dari antara kamu, demikian pula segala kejahatan. Efesus 4:31.

-Doug Batchelor-


Mari bagikan artikel ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *