Amazingfacts.id: Tuhan memerlukan segala talenta-talenta yang kita miliki, benarkah demikian?
pemberi segala berkat
Utang kita kepada Allah dan seluruh ketergantungan kita kepada Dia harus membuat kita mengakuiNya sebagai Pemberi segala berkat, dan kita mengakuiNya dengan memberikan persembahan.
Dari karunia-karunia yang Ia limpahkan kepada kita, Ia minta agar sebagian dikembalikan kepadaNya.
Ketika orang-orang Yahudi mengadakan pelayanan syukur setelah mengumpulkan hasil bumi, mereka memberikan korban kepada Allah.
Bagi kita mungkin sepertinya aneh kalau persembahan korban harus sedemikian penting sebagai bagian kegembiraan menyeluruh; dan pada penampilan luar, itu adalah suatu kombinasi yang aneh memadukan korban binatang dengan ekspresi sukacita.
kristus pondasi pelayanan
Ini dibangun di atas fondasi yang benar, karena Kristus adalah objek pelayanan upacara ini.
Ketika dalam pertemuan-pertemuan perayaan ini, darah dicurahkan dan persembahan diberikan kepada Allah, orang-orang tidak hanya bersyukur kepada Dia atas kemurahanNya saat itu, tetapi mereka juga berterimakasih kepadaNya atas janji datangnya Juruselamat.
Dan dengan ini mengungkapkan kebenaran bahwa tanpa mencurahkan darah Anak Allah maka tidak akan ada pengampunan dosa.
Tuhan telah memberikan talenta-talenta kepada pria dan wanita, agar mereka lebih baik dalam menghormati dan memuliakan Dia.
Kepada beberapa orang Ia mempercayakan kekayaan; kepada orang lain kualifikasi khusus untuk pelayanan; kepada yang lain kebijaksanaan dan pengaruh.
Beberapa orang memiliki lima talenta, yang lain dua, dan beberapa lainnya hanya satu. Dari yang tertinggi kepada yang terendah masing-masing telah dipercayakan beberapa karunia.
para penatalayan
Talenta-talenta ini bukanlah milik kita sendiri. Itu milik Allah. Ia telah memberikannya kepada kita untuk digunakan dengan sungguh-sungguh, dan Ia kelak akan meminta pertanggungjawabannya.
Pelajaran besar yang setiap hari kita pelajari adalah bahwa kita ini penatalayan karunia Allah, para penatalayan uang, akal budi, intelek, pengaruh.
Sebagai para penatalayan atas pemberian Tuhan, kita harus mengembangkan talenta-talenta ini, betapa pun kecilnya itu.
Betapa pun kecilnya talentamu, gunakan itu dalam pelayanan Allah, karena Ia membutuhkannya. Jika digunakan dengan bijak, maka engkau dapat membawa satu jiwa kepada Allah yang juga akan mengabdikan kekuatannya kepada pelayanan Tuhan.
Jiwa itu mungkin akan memenangkan jiwa-jiwa yang lain, dan dengan demikian satu talenta, bila dengan setia digunakan, dapat memperoleh banyak talenta.
Kami adalah kawan sekerja Allah” (1 Korintus 3:9).
-Suara Hati, Hlm. 84-