TUNDUK DI HADAPAN ALLAH

Renungan Harian
Mari bagikan artikel ini

Kebaktian Keluarga dalam Hidupku

Rendahkanlah dirimu di hadapan Tuhan, dan la akan meninggikan kamu. Yakobus 4:10

Jikalau ada suatu saat kapan tiap-tiap rumah tangga menjadi suatu rumah tangga yang berdoa, saat itu adalah sekarang. Sifat tldak percaya dan menaruh syak terdapat di mana-mana. Kelaliman merajalela. Kecurangan mengalir di dalam peredaran jiwa yang penting, dan pemberontakan terhadap Allah timbul dalam kehidupan. Diperhamba oleh dosa, kuasa-kuasa akhlak adalah di bawah kelaliman setan. Jiwa dijadikan olah raga pencobaannya dan kecuali tangan yang kuat direntangkan untuk menyelamatkan dia, manusia akan menuju tempat pemberontak yang tertinggi itu, yang menuntun jalannya.

Dan walaupun demikian, pada zaman berbahaya yang menakutkan ini orang yang mengaku menjadi orang Kristen tidak memiliki keluarga yang berdoa. . . .

Pendapat yang mengatakan bahwa doa tidak perlu adalah salah satu dari daya setan yang sangat berhasil untuk membinasakan jiwa-jiwa. Doa adalah persekutuan dengan Allah, mata air akal budi, sumber kekuatan dan damai sejahtera serta kebahagiaan. Yesus berdoa kepada Bapa “dengan ratap tangis dan keluhan.” . . . “Saling mendoakan,” kata Yakobus, “doa orang yang benar bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya.”

Oleh doa yang sungguh-sungguh dan tekun, orang tua haruslah membuat pagar mengelilingi anak-anak mereka. Mereka haruslah berdoa dengan penuh iman bahwa Allah akan tinggal bersama mereka, dan bahwa malaikat-malaikat kudus akan menjaga mereka dan anak-anak mereka dari kuasa setan yang ganas itu. . .

Betapa tepatnya bagi orang-orang tua untuk mengumpulkan anak-anak mereka di sekeliling mereka sebelum puasa berakhir dan menunjuk mereka pada Bapa yang di sorga yang begitu limpahnya mengaruniakan kepada mereka kemurahan hatiNya! Betapa pantas bagi mereka bersyukur kepadaNya atas perlindunganNya sepanjang malam dan memohon pertolongan kepadaNya dan kasih karunia serta penjagaan malaikat-malaikatNya sepanjang hari! Betapa layak juga bilamana waktu petang tiba, berkumpul sekali lagi di hadapanNya dan memuji Dia karena segala berkat dan rahmat sepanjang hari yang telah lalu!

 

Hidupku Kini, Hal. 33

 


Mari bagikan artikel ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *