666 – Bagian 1

Belajar Firman Pendalaman Alkitab
Mari bagikan artikel ini

Bilangan 666 adalah bilangan yang cukup terkenal, dan mungkin salah satu dari yang populer memenuhi mesin pencari (search engine). Banyak orang ingin mengetahui mengenai angka ini karena angka ini berkaitan dengan anti Kristus yang dikatakan akan muncul di akhir zaman. Dan dalam kesempatan ini kami akan mengulas sedikit mengenai apa itu 666, apa itu tanda binatang, dan siapa binatang yang mempelopori pencetusan tanda binatang?

Kata 666 itu sendiri diambil dari Alkitab yang berasal dari Wahyu 13:18 yang mengatakan, Yang penting di sini ialah hikmat: barangsiapa yang bijaksana, baiklah ia menghitung bilangan binatang itu, karena bilangan itu adalah bilangan seorang manusia, dan bilangannya ialah enam ratus enam puluh enam.”

Jadi bilangan 666 berdasarkan Alkitab boleh dikatakan adalah “salah satu” identifikasi atau karakteristik berupa bilangan manusia untuk status si binatang yang ada di Wahyu 13 yang akan memaksakan tanda binatang yang akan diterima oleh sekelompok besar penghuni bumi di akhir zaman. Dalam hal ini kami katakan “salah satu” karena Alkitab memang memberitahukan banyak karakteristik atau ciri-ciri lain dari sosok si binatang selain dari perhitungan bilangan namanya.

Guna mengetahui lebih lanjut siapa binatang anti Kristus dalam Wahyu 13, kita akan terlebih dahulu melihat mengenai tanda binatang yang akan dipaksakan diterima oleh orang-orang. Kata tanda binatang sendiri kita dapati dalam Wahyu 13:16, “Dan ia menyebabkan, sehingga kepada semua orang, kecil atau besar, kaya atau miskin, merdeka atau hamba, diberi tanda pada tangan kanannya atau pada dahinya,”

Kitab Wahyu mengatakan tanda ini akan dipaksakan untuk diterima pada tangan kanan atau dahi seseorang. Untuk melihat lebih jauh lagi sebetulnya kitab Wahyu tidak hanya mengulas tanda binatang yang akan diterima orang jahat, tetapi kitab Wahyu dalam beberapa pasal sebelumnya juga mengungkapkan akan satu hal lagi atau satu tanda lagi yang akan diterima oleh orang-orang kudus, dalam Wahyu 7:2,3 dikatakan, “Dan aku melihat seorang malaikat lain muncul dari tempat matahari terbit. Ia membawa meterai Allah yang hidup; dan ia berseru dengan suara nyaring kepada keempat malaikat yang ditugaskan untuk merusakkan bumi dan laut, katanya: “Janganlah merusakkan bumi atau laut atau pohon-pohon sebelum kami memeteraikan hamba-hamba Allah kami pada dahi mereka!”

Dalam kitab Wahyu selain berisikan tanda binatang yang akan diterima orang jahat pada dahi dan tangan mereka, juga ada materai Tuhan yang akan diterima oleh orang-orang benar pada dahi mereka. Kata materai dalam Wahyu 7 memiliki arti yang sama dalam bahasa Yunani yaitu tanda. Jadi dalam kitab Wahyu ada dua tanda kalau boleh dikatakan, yang pertama tanda/materai Tuhan dan yang kedua adalah tanda binatang. Dan keduanya boleh dikatakan bersaing, antara seseorang memperoleh meterai dari Tuhan ataukah orang tersebut mendapatkan tanda binatang.

Dunia modern saat ini banyak memperbincangkan tanda binatang yang akan diterima seseorang pada dahi atau tangan mereka sebagai chip atau katakanlah kartu kredit, dan lain sebagainya, yang mungkin akan diinstusikan seorang kepala negara yang adalah sosok anti Kristus. Tetapi apakah benar demikian?

Untuk menilik lebih jauh lagi mengenai apa itu tanda binatang secara Alkitabiah, pertama-tama kami mengajak Anda untuk membuka Alkitab Anda ke Ulangan 6:8, Haruslah juga engkau mengikatkannya sebagai tanda pada tanganmu dan haruslah itu menjadi lambang di dahimu.” Jadi dari ayat Ulangan di atas dikatakan ada sesuatu tanda (lambang) yang harus ada di tangan dan dahi kita. Guna mengetahui apa yang harus diikatkan pada tangan dan dahi kita, kita perlu melihat ayat-ayat sebelumnya dari Ulangan 6:5-6, “Kasihilah TUHAN, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu. Apa yang kuperintahkan kepadamu pada hari ini haruslah engkau perhatikan,”

Tanda yang harusnya ada pada tangan dan dahi kita adalah kalau boleh kita rangkum hukum atau perintah Tuhan sebagaimana dikutip oleh Yesus dalam perjanjian baru. Untuk lebih jelasnya Firman Tuhan dalam kitab Keluaran 13:9 mengatakan, “Hal itu bagimu harus menjadi tanda pada tanganmu dan menjadi peringatan di dahimu, supaya hukum TUHAN ada di bibirmu; sebab dengan tangan yang kuat TUHAN telah membawa engkau keluar dari Mesir.” Jadi sangat jelas sekali Alkitab mengatakan bahwa tanda atau meterai atau sebagaimana dikatakan Keluaran 13:9 “peringatan” yang harusnya ada di dahi dan tangan kita ialah hukum kasih-Nya, yang sebagaimana Roma 13:9 katakan terjabar dalam 10 perintah (“Karena firman: jangan berzinah, jangan membunuh, jangan mencuri, jangan mengingini dan firman lain manapun juga, sudah tersimpul dalam firman ini, yaitu: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri!”).

Setelah kita mengetahui bahwa yang seharusnya menjadi tanda di dahi dan tangan kita, meterai Tuhan ialah hukum-Nya, maka akan lebih mudah bagi kita untuk mengetahui apa itu tanda binatang. Tanda binatang kalau boleh kita katakan adalah hukum yang akan dicanangkan atau dikeluarkan oleh sosok binatang yang ada dalam Wahyu 13, atau kita boleh sebut sebagai hukum dari si binatang.

Untuk masuk lebih jauh lagi, perlu kita pikirkan karena ini akan menjadi hal yang sangat luas bila kita hanya mengatakan hukum si binatang. Karenanya kita perlu membahas mengenai hal apa dalam 10 hukum Tuhan khususnya yang menjadi meterai dari Tuhan, apakah seluruh hukum atau ada hal spesifik dari hukum Tuhan yang akan disimpangkan oleh si binatang. Guna menjawab hal ini, kita akan melihat kitab Yehezkiel 20:12, “Hari-hari Sabat-Ku juga Kuberikan kepada mereka menjadi peringatan di antara Aku dan mereka, supaya mereka mengetahui bahwa Akulah TUHAN, yang menguduskan mereka.” Dari ayat tersebut kita mendapati ada satu hal yang spesifik dari hukum Tuhan yang mana Tuhan katakan ini menjadi “peringatan” antara Tuhan dengan umat-Nya. Kata “peringatan” dalam Yehezkiel 20:12 berasal dari kata Ibrani “oth” yang juga dapat berarti “tanda.”

 Meterai disini juga dapat diartikan sebagai cap atau otorisasi yang diberikan yang berwenang. Jadi boleh dikatakan hukum Sabat hari ketujuh dari perintah keempat adalah cap otorisasi Tuhan atas hukum-Nya, bahwa Ia yang mengeluarkan hukum ini secara keseluruhan. Sebagaimana kita lihat peraturan dunia seperti peraturan presiden atau keputusan lainnya selalu dibubuhi cap atau tanda tangan presiden, demikianlah Sabat adalah tanda dari Tuhan yang Ia letakkan pada hukum-Nya sebagai otorisasi.

Sebuah cap biasanya memiliki setidaknya tiga elemen, seperti nama identitas yang berwenang, posisi yang berwenang dan wilayah kekuasaan atau yurisdiksi dari yang berwenang. (sebagai contoh cap atau stempel dari presiden Indonesia ada bertuliskan namanya, jabatannya yaitu sebagai presiden dan biasa disebutkan wilayah pemerintahannya seperti Republik Indonesia). Demikian juga Sabat kita dapat lihat dalam 10 perintah dari Keluaran 20:8-11, terutama di ayat 11 kita temukan ketiga elemen tersebut, “Sebab enam hari lamanya TUHAN menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya, dan Ia berhenti pada hari ketujuh; itulah sebabnya TUHAN memberkati hari Sabat dan menguduskannya.”

Pada ayat tersebut kita dapat melihat tiga elemen dari Sang Pemberi hukum, yaitu TUHAN nama-Nya, jabatannya sebagai Sang Pencipta serta wilayah kekuasaan-Nya yaitu langit, bumi, laut dan segala isinya. Demikianlah Sabat adalah tanda atau materai yang melegalkan seluruh sepuluh hukum Tuhan, bahwa Tuhan atas hari Sabat-lah yang menyatakan hukum tersebut dimana Yesus sendiri yang mencetuskannya (Matius 12:8, Markus 2:28).

Jadi apabila Sabat ialah meterai Tuhan dalam hukum-Nya maka kita dapat mengambil kesimpulan bahwa tanda binatang adalah tanda dari si binatang dalam hukumnya. Ini diperkuat oleh  kitab Daniel pasalnya yang ke-7, berbicara mengenai sebuah kuasa di akhir zaman yang disebut si tanduk kecil yang dalam pelajaran selanjutnya kita akan dapati adalah kuasa yang sama dengan binatang yang dimaksudkan dalam Wahyu 13, nabi Daniel menuliskan bahwa ia (si tanduk kecil) “berusaha untuk mengubah waktu dan hukum,” Dan di sini sudah barang tentu yang dibicarakan oleh Firman Tuhan adalah waktu dan hukum Tuhan, karena Firman tidak pernah tertarik untuk membahas suatu hukum spesifik dari suatu institusi atau bangsa di dunia.

Jadi hukum Tuhan khususnya mengenai Sabat akan berusaha diubah oleh binatang dalam Wahyu 13 dan diterapkan pada dunia ini sedemikian rupa sehingga yang tidak menerima hukum anti Sabat (atau katakanlah sabat palsu) kepadanya diberikan boikot ekonomi bahkan sampai hukuman mati.

Mengapa ini penting untuk diketahui, karena untuk dapat menghindari apa itu tanda binatang kita perlu mengetahui apa itu tanda binatang secara pasti. Di pelajaran selanjutnya untuk lebih mendalami hal ini dan mengetahui pasti apa itu tanda binatang kita perlu melihat mengenai siapa si binatang dan karakteristiknya sehingga kita dapat mengidentifikasi tandanya.

Bersambung…

by Agus Setiawan T.


Mari bagikan artikel ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *