Apakah Anda ingin menjaga kesehatan Anda dengan lebih baik? Apakah Anda ingin menurunkan resiko kanker atau penyakit jantung? Apakah stress menguasai kehidupan Anda dan kegelisahan mengontrol emosi Anda? Cobalah pertimbangkan untuk selalu bersyukur- karena hal tersebut baik untuk Anda secara keseluruhan.
Bagi banyak orang, Thanksgiving hanyalah sebuah potongan kecil dalam setahun dimana kita berhenti sejenak untuk berterimakasih. Namun riset menunjukkan bahwa hidup dengan jiwa yang selalu bersyukur dari Januari hingga Desember akan menguntungkan kesehatan fisik dan mental kita melebihi sebuah potongan ekstra pie labu.
Robert Emmons, professor psikologi di University of California di Davis, mengusulkan bahwa orang yang hidup dengan ucapan syukur sebagai sebuah “sifat permanen” selangkah lebih jauh dalam kesehatan mereka dibanding orang-orang yang tidak pernah bersyukur. Orang yang selalu bersyukur merawat diri mereka dengan lebih baik dan melakukan lebih banyak hal untuk menjaga kesehatan seperti berolahraga secara teratur, diet yang sehat, dan pemeriksaan rutin.”
Dia melanjutkan dan berkata bahwa stres, yang dimana berhubungan dengan beberapa penyebab utama kematian- seperti penyakit jantung dan kanker-“bertanggung jawab untuk hingga 90 persen dari semua kunjungan pemeriksaan ke dokter.” Emmons menyarankan bahwa mengekspresikan rasa syukur dan memiliki rasa terimakasih sangat membantu menangani stress.
Rasul Paulus selangkah lebih maju dari riset modern tentang pentingnya memiliki hati yang selalu bersyukur. Ia menempatkan perintah yang tinggi dihadapan pengikut Yesus ketika ia menyarankan kita, “Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu” (1 Tesalonika 5:18). Sarana bukanlah suatu kebetulan. Ia juga menuliskan: “Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan.”(Filipi 4:6)
Umat Kristen hidup dengan jaminan bahwa segala sesuatu yang terjadi pada kita dapat bekerja demi kebaikan kita. Tuhan tidak meminta kita untuk berterimakasih atas hal-hal yang menyakiti kita, namun meski dalam situasi yang paling sulit sekalipun kita dapat mengetahui bahwa Tuhan masih mengasihi kita, mengampuni kita, dan suatu hari akan mengembalikan kepada kita segala sesuatu yang baik.
Kemampuan untuk hidup dengan penuh ucapan syukur selama setahun penuh datang dari pengertian yang lebih dalam mengenai sejarah kosmik yang diberikan kepada kita dalam alkitab. Ketika kita mempelajari asal-usul kejahatan dengan hati-hati, masalah penderitaan, dan kedatangan Yesus yang sudah dekat, memberikan kita sebuah gambaran surgawi dari dunia ini yang membantu kita untuk bersyukur, karena kita tahu bahwa “Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia” (Roma 8:28)