BAYI BETLEHEM

Renungan Harian
Mari bagikan artikel ini

joseph_mariaHari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud. Dan inilah tandanya bagimu: Kamu akan menjumpai seorang bayi dibungkus dengan lampin dan terbaring di dalam palungan. Lukas 2:71, 72.

Kita tidak mengerti bagaimana Kristus menjadi seorang bayi yang kecil, tidak berdaya. Sebenarnya la bisa datang ke dunia ini dalam ketampanan yang begitu rupa sehingga la tidak perlu seperti anak-anak manusia. Wajah-Nya sebenarnya bisa bersinar dengan terang serta perawakan-Nya tinggi dan ganteng. Sebenarnya Ia bisa datang sedemikian rupa sehingga menarik bagi mereka yang melihat-Nya, tetapi tidak demikian halnya yang direncanakan Tuhan la harus datang di antara anak-anak manusia. Ia harus seperti mereka masuk dalam keluarga manusia dan kepada bangsa Yahudi. Ciri-ciri-Nya harus sama dengan umat manusia lain dan la tidak mempunyai ketampanan yang membuat orang-orang memandang-Nya berbeda dari orang-orang lain. la datang sebagai seorang keluarga manusia biasa, dan berdiri sebagai manusia antara surga dan dunia. la harus datang untuk mengambil tempat manusia, untuk membaktikan diri-Nya bagi manusia, untuk membayar utang orang-orang berdosa. la telah menghidupkan suatu kehidupan yang suci di dunia ini, dan menunjukkan bahwa Setan telah mengatakan dusta pada waktu la mengatakan bahwa keluarga manusia adalah miliknya selama-lamanya, dan bahwa Tuhan tidak bisa mengambil mereka dari tangan-Nya.

Manusia pertama-tama melihat Krjstus sebagai bayi, sebagai anak. Orang tuanya sangat miskin, dan la tidak mempunyai apa-apa sebagai orang miskin. la mengalami semua cobaan yang dialami oleh orang miskin dan hina mulai dari masa bayi sampai masa kanak-kanak, dari masa muda sampai masa dewasa. . . .

Semakin kita pikirkan mengenai kedatangan Kristus ke dunia ini sebagai bayi, semakin mengagumkan bagi kita. Bagaimanakah mungkin seorang bayi yang tak berdaya di palungan Betlehem adalah juga Anak Allah? Meskipun kita tidak bisa memahaminya, kita bisa percaya bahwa la yang menciptakan dunia, dan untuk kepentingan kita la menjadi bayi yang tidak berdaya. Walaupun la lebih tinggi dari segala malaikat, walaupun sama agung-Nya dengan Bapa di atas takhta surgawi, ia menjadi satu dengan kita. Di dalam Dia, Tuhan dan manusia menjadi satu, dan dalam fakta inilah kita mempunyai pengharapan sebagai bangsa yang sudah jatuh dalam dosa. Melihat kepada Kristus dalam daging, kita melihat Tuhan dalam kemanusiaan dan melihat di dalam Dia terang kemuliaan llahi, gambar Tuhan Bapa yang tepat.

 

“That I May Know Him”


Mari bagikan artikel ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *