Sebuah Buku yang Menyinggung

Blog AFI
Mari bagikan artikel ini

an-offensive-book-large

Sebuah perusahaan analitis keramah tamahan baru-baru ini menemukan bahwa jumlah hotel yang menyediakan materi religious di kamar-kamar telah menurun selama sepuluh tahun terakhir, dari 95 persen pada tahun 2006 menjadi 48 persen pada tahun ini. Mengapa? Menurut para ahli industry, rantai perhotelan sangat ingin menghindari menjengkelkan pelanggan mereka.

“Dalam era yang tidak ingin menyinggung siapapun, saya rasa hotel-hotel “mendapatkan sebuah teka-teki,” Ucap Carl Winston, direktur dari San Diego State University’s L. Robert Payne School of Hospitality and Tourism Management Program. Salah seorang juru bicara hotel Marriott menjelaskan, “karena buku religious tidak cocok dengan karakter mereknya.” Dua dari merek hotel terbaru Marriott yang berorientasi millennial percaya bahwa target konsumen mereka tidak sereligius orang tua mereka.

Lebih lagi, kelompok-kelompok ateis telah menekan rantai perhotelan untuk menyingkirkan alkitab dan sebagian pun sukses melakukannya. The Freedom dari Religion Foundation bahkan membuat sebuah stiker yang berbunyi: “Peringatan: Kepercayaan literal dalam buku ini dapat membahayakan kesehatan dan hidup anda.” Mereka mendorong para supporter untuk menempelkan stiker-stiker diatas tiap alkitab yang ditemukan dalam kamar hotel.

Ketika Anda memikirkannya, hal ini masuk akal. Alkitab memang sebuah buku yang menyinggung- secara terbuka menghukum dosa dan menganjurkan standar-standar tertinggi dalam kehidupan. Mungkin paling menyinggung bagi para skeptic, tidak menyisakan ruangan untuk memilih sebuah jalan alternative menuju kehidupan yang kekal-“Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan” (Kisah para rasul 4:12)

Yesus, yang merupakan inti dari alkitab, telah disebut sebagai sebuah “batu sentuhan dan sebuah batu sandungan” (Roma 9:33). Paulus menuliskan bahwa “pemberitaan tentang salib merupakan kebodohan bagi mereka yang akan binasa”(1 Korintus 1:18). Ia bahkan mengutarakan bahwa “apa yang bodoh bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan orang-orang yang berhikmat, dan apa yang lemah bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan apa yang kuat”(ayat 27).

Ya- bila Anda tidak ingin menyinggung orang lain, jangan berbicara mengenai alkitab. Jangan ceritakan pada orang lain tentang bagaimana cara untuk menemukan kebebasan dari kehidupan dosa. Jangan pernah mengutip kata-kata alkitab yang akan menuntun orang-orang menuju kehidupan yang kekal. Namun jika Anda benar-benar hidup sebagai saksi Kristen yang setia dengan membagikan firman Tuhan, Anda pasti akan menyinggung seseorang. (Lihat 2 Timotius 3:12)

Jika Anda atau seseorang yang Anda kasihi  ingin membuka mata untuk memperkenalkan kepada Alkitab dan kuasanya untuk mengubah hidup, periksa pelajaran pembelajaran online kami secara gratis, “Masih Adakah Yang Bisa Dipercaya?


Mari bagikan artikel ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *