Dalam perumpamaan tentang gembala yang mencari domba yang terse- sat, ada gambaran tentang kesabaran, ketekunan, dan kasih Allah yang besar. Saat merenungkan kasih Allah, hati kita dipenuhi dengan rasa syukur, pujian, dan ucapan terima kasih. Kita memuji Dia atas karunia tak ternilai, Anak Tunggal-Nya. Tidak ada binatang yang begitu tak berdaya dan kebingungan sebagaimana domba yang tersesat dari kawanannya. Jika si domba itu tidak dicari oleh gembala yang berbelas kasih, maka ia tidak akan pernah menemu- kan jalan kembali kepada kawanannya. Gembala itu harus menggendongnya sendiri, dan membawanya menuju kawanannya….
Orang-orang Farisi sedang bersiap-siap menuduh dan mengutuk Yesus karena Ia tidak, seperti mereka sendiri, menolak dan menghukum pemungut cukai dan orang-orang berdosa. Mereka mengira hukum akan membenar-
kan mereka, dan mereka tidak mempertimbangkan belas kasih dan kemurahan yang Yesus hadirkan dalam pelajaran-pelajaran-Nya sebagai hal yang perlu dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari. Kristus tidak pernah mengun-
dang orang jahat untuk datang kepada-Nya untuk diselamatkan dalam dosa- dosa mereka, tetapi diselamatkan dari dosa-dosa mereka….
Rencana keselamatan Kristus untuk semua bangsa. Ia berkata: “Aku me- nyerahkan hidup-Ku bagi domba. Dan domba lain yang Aku punyai, yang bukan dari kawanan ini: kepada mereka juga akan Kubawa, dan mereka akan mendengar suara-Ku; dan akan ada satu kawanan, dan satu gembala.”…
Biarlah setiap jiwa yang kecil hati dan tidak percaya meneguhkan hati, meskipun individu itu telah melakukan yang jahat. Engkau tidak boleh ber-
pikir bahwa barangkali Allah akan mengampuni pelanggaran-pelanggaranmu dan mengizinkanmu mendekati hadirat-Nya, tetapi kau harus ingat bahwa Allahlah yang telah membuat kemajuan itu, bahwa Ia telah datang mencari- mu selagi kau masih memberontak terhadap Dia….
Jika semangat dan antusiasme yang diperlukan untuk keberhasilan da- lam pencapaian duniawi tidak diterapkan dalam usaha mencari keselamatan orang yang sesat, yang memiliki sasaran berlipat ganda—memberkati dan membuat kita jadi berkat—lalu apakah yang diterapkan? Melalui pertobatan kita secara pribadi ditempatkan dalam hubungan penting dengan Yesus Kris- tus, yang memberikan kita hikmat, kebenaran, penyucian, dan penebusan.
Jika seorang mempunyai seratus ekor domba, dan seekor di antaranya sesat, tidakkah ia akan meninggalkan yang sembilan puluh sembilan ekor di pegunungan dan pergi mencari yang sesat itu? Matius 18:12.
-Suara Hati Nurani, Hlm. 123-