BAGAIMANA YESUS MENGAJARKAN KEBENARAN

Renungan Harian
Mari bagikan artikel ini

Jika Kristus menganggapnya perlu, Ia tentunya telah membuka misteri-misteri yang membuat penemuan-penemuan manusia menjadi tidak penting. Ia tentunya dapat menghadirkan fakta-fakta mengenai setiap permasalahan yang akan melampaui pertimbangan manusia, namun tidak menyimpang dari kebenaran. Ia bisa saja menyatakan yang belum diketahui, yang akan membuat imajinasi terbentang jauh dan menarik pemikiran generasi berikutnya kepada penutupan sejarah bumi. Ia bisa saja membuka pintu-pintu ke dalam misteri-misteri yang tidak dapat diungkapkan manusia. Ia bisa saja menghadirkan sebuah pohon pengetahuan yang bisa mereka petik dari zaman ke zaman; namun pekerjaan ini tidak penting bagi keselamatan jiwa mereka, dan pengetahuan tentang tabiat Allah itu diperlukan bagi kepentingan kekal mereka.

Yesus, Tuhan kehidupan dan kemuliaan, datang untuk menanam pohon kehidupan bagi keluarga manusia dan untuk mengajak para anggota dari umat yang berdosa untuk makan dan dikenyangkan. Ia datang untuk menyatakan kepada mereka apa yang menjadi satu-satunya pengharapan mereka, satu-satunya kebahagiaan mereka, baik di dunia ini maupun di masa yang akan datang. Ia tidak akan mengizinkan apa pun mengalihkan perhatianNya dari pekerjaan yang harus Ia lakukan.

Yesus melihat bahwa orang-orang harus melekatkan pikiran mereka kepada Allah, agar mereka bisa mengenal karakterNya dan memperoleh kebenaran Kristus yang dikandung dalam hukumNya yang suci. Ia mengetahui perlunya semua orang dengan setia memantulkan tabiat Ilahi, agar mereka tidak tertipu oleh pemalsuan Setan, yang telah melemparkan bayangan mautnya melintang di jalan mereka, dan menggantikan pikiran mereka yang tertuju pada Allah dengan karakteristik jahatnya sendiri.

Betapa pun besar dan bijaknya para guru di dunia yang dikenal di zamanNya atau dikenal di zaman kita, namun bila dibandingkan dengan Dia, maka mereka tidak perlu dikagumi; karena semua kebenaran yang mereka ucapkan berasal dari Dia, dan semua yang berasal dari sumber lain adalah kebodohan. Bahkan kebenaran yang mereka ucapkan, di dalam mulutNya menjadi indah dan mulia; karena Ia menyajikannya dalam kesederhanaan dan keagungan.

Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus. Yohanes 17:3.

-Suara Hati Nurani, Hlm. 122-


Mari bagikan artikel ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *