KEBUN ANGGUR TUHAN

Renungan Harian
Mari bagikan artikel ini

Satu gambaran tentang kebun anggur ini diberikan dalam Yesaya: “Aku hendak menyanyikan nyanyian tentang kekasihku, nyanyian kekasihku tentang kebun anggurnya: Kekasihku itu mempunyai kebun anggur di lereng bukit yang subur. Ia mencangkulnya dan membuang batu-batunya, dan menanaminya dengan pokok anggur pilihan; ia mendirikan sebuah menara jaga di tengah-tengahnya dan menggali lubang tempat memeras anggur.”

Gambaran ini melukiskan keuntungan dan kesempatan yang diberikan kepada bangsa Israel.  Melalui Musa mereka menerima ajaran-ajaran dan perintah Ilahi.  Allah memberikan mereka kekayaan dan kesejahteraan. Mereka memiliki semua keuntungan dunia dan rohani. Mereka dipagari oleh sepuluh hukum. Inilah yang membedakan Bangsa Israel dari setiap bangsa lainnya di muka bumi.

Gereja adalah harta milik Allah yang istimewa, berharga di mataNya, dan dikasihiNya dengan kasih yang kekal. Si pengusaha membuat segala usaha agar kebun anggurnya mendapat perhatian yang terbaik. Tidak ada yang tidak dilakukan untuk membuat kebun anggur itu jadi satu kehormatan bagi si pemiliknya.

Dengan api dan badai dan kematian, Ia yang Agung menebus umatNya, untuk memuliakan mereka sebagai para perwakilanNya yang istimewa. Ia mengeluarkan mereka dari negeri perbudakan. Ia memanggul mereka seolah di atas sayap burung elang dan membawa mereka kepada diriNya Sendiri, sehingga mereka boleh tinggal di bawah naungan Yang Mahatinggi. Kristus adalah pemimpin anak-anak Israel yang tak terlihat dalam pengembaraan mereka di padang belantara.  Mereka menyaksikan pertunjukan paling ajaib

dari kekuatan Allah ketika menyeberangi Laut Merah. Dan hari demi hari mereka berjalan di bawah tiang awan, simbol hadirat Ilahi.

Dengan Pemimpin yang seperti itu, dengan pertunjukan kebesaran dan kekuatanNya seperti itu, anak-anak Israel seharusnya terilhami dengan iman dan keberanian untuk melangkah maju. Hanya dua dari mereka yang menyeberangi Laut Merah hidup sampai di tanah perjanjian.

Kita harus berhati-hati kalau tidak kita mengalami nasib yang sama sebagaimana Bangsa Israel kuno. Riwayat ketidakpatuhan dan kejatuhan mereka telah dicatat untuk kita pelajari, agar kita dapat terhindar dari melakukan hal yang sama.

Adalah seorang tuan tanah membuka kebun anggur dan menanam pagar sekelilingnya. Matius 21:33.

-Suara Hati Nurani, Hlm. 121-


Mari bagikan artikel ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *