Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah, itu adalah ibadahmu yang sejati. Roma 12:1.
Tidaklah mungkin bagi manusia mempersembahkan tubuhnya sebagai korban yang hidup, kudus, berkenan kepada Allah, sementara terus memanjakan kebiasaan-kebiasaan yang memerosotkan jasmani, pikiran dan kekuatan moralnya. Kembali rasul itu berkata, “Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah dengan pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah, apa yang baik. yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.” Roma 12:2.36.
Kita berada di dunia yang menentang kebenaran dan kesucian tabiat, dan terutama pertumbuhan dalam karunia. Ke manapun kita memandang, kita melihat kenajisan dan kejahatan, kerusakan dan dosa. Betapa bertentangan segala perkara ini terhadap pekerjaan yang harus diselesaikan di dalam diri kita tepat pada saat sebelum menerima karunia keadaan yang tidak akan binasa! Umat pilihan Allah harus berdiri tanpa cela di tengah-tengah kejahatan yang memadati sekitar mereka pada zaman akhir ini. Tubuh mereka harus dijadikan kudus, roh mereka suci. Jikalau pekerjaan ini akan diselesaikan, harus dilaksanakan sekaligus, dengan tekun dan dimengerti. Roh Allah harus mengendalikan dengan sempurna, mempengaruhi setiap perbuatan.
Reformasi kesehatan merupakan satu cabang pekerjaan besar yang akan melayakkan suatu umat untuk menghadapi kedatangan Tuhan. . . . Laki-laki dan perempuan tidak dapat merusak hukum alam dengan memanjakan selera yang merusak akhlak dan hawa nafsu yang jahat, tanpa merusak hukum Allah. Itu sebabnya Ia mengizinkan terang pembaharuan kesehatan bersinar kepada kita, supaya kita dapat menyadari dosa melanggar hukum-hukum yang telah diadakanNya sejak dari permulaan kejadian. . . .
Untuk membuat supaya hukum alam jelas, dan mendorong supaya mentaatinya, adalah suatu pekerjaan yang bergandengan dengan pekabaran malaikat yang ketiga. . . . Ia (Allah) merencanakan supaya orang banyak digerakkan, dan pikiran mereka dibangunkan untuk menyelidiki hal itu; karena tidaklah mungkin bagi laki-laki dan perempuan, sementara berada di bawah kuasa dosa, merusak kesehatan, kebiasaan-kebiasaan yang melemahkan otak, untuk menghargai kebenaran yang kudus. . . .
Barangsiapa yang menerima terang yang diberikan Allah kepadanya yaitu terang reformasi kesehatan, memiliki bantuan penting dalam pekerjaan sehingga menjadi kudus melalui kebenaran, dan menjadi layak mendapat hidup yang kekal.
Maranata Hal.119