APAKAH PERJAMUAN SUCI HANYA UNTUK ANGGOTA GEREJA DAN YANG DOSANYA SUDAH DIAMPUNI?

Renungan Harian
Mari bagikan artikel ini

Memang ada saat-saat di mana gereja harus memeriksa seseorang, seperti dalam memilih pegawai sidang atau dalam mempersiapkan calon baptisan. Namun rasul Paulus juga mendorong kita untuk memeriksa hati kita dengan baik. Dia tidak mengatakan dalam ayat ini untuk “memeriksa orang lain.” Perjamuan suci adalah waktu untuk memeriksa diri sendiri. Tidak ada petunjuk alkitabiah untuk memeriksa setiap orang di hadapan komite sebelum mengizinkan mereka berpartisipasi dalam perjamuan suci.

Sungguh menarik bahwa Yesus mengizinkan Yudas untuk berpartisipasi dalam Perjamuan Tuhan meskipun Dia tahu bahwa Yudas telah mencuri dan akan mengkhianati-Nya. Dia tidak melarang Yudas meskipun telah melakukan dosa-dosa ini. Faktanya, Kristus bahkan membasuh kaki orang itu. Saya percaya perjamuan harus bermakna penebusan.

Namun Alkitab juga mengatakan bahwa kita tidak boleh makan roti atau minum anggur yang mendatangkan hukuman bagi kita sendiri. Paulus menyatakan dalam ayat sebelumnya, “Jadi barangsiapa dengan cara yang tidak layak makan roti atau minum cawan Tuhan, ia berdosa terhadap tubuh dan darah Tuhan” (1 Korintus 11:27), dan kemudian, “Karena barangsiapa makan dan minum tanpa mengakui tubuh Tuhan, ia mendatangkan hukuman atas dirinya” (ay. 29).

Ini adalah karakter yang sangat umum, suka memperhatikan masalah orang lain tetapi tidak mengenali luka yang ada di dalam diri sendiri. Ketika orang-orang datang ke perjamuan, mereka mencari kesucian, pengampunan, dan penyembuhan, dan kita perlu membiarkan keajaiban itu terjadi.

Saya menggembalakan gereja yang mempraktikkan apa yang disebut “perjamuan terbuka.” Ini berarti kami mengizinkan individu untuk menilai diri mereka sendiri, dan kami tidak mengawasi hati anggota dan tamu kami. Ingatlah bahwa Yesus adalah teladan yang harus kita ikuti, dan Dia tidak memutuskan siapa yang harus dan tidak. Jadi saya pikir sebuah gereja lebih alkitabiah jika mereka mempraktikkan perjamuan terbuka.

Karena itu hendaklah tiap-tiap orang menguji dirinya sendiri dan baru sesudah itu ia makan roti dan minum dari cawan itu. 1 Korintus 11:28.

-Doug Batchelor-


Mari bagikan artikel ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *