BAGAIMANA BUKU-BUKU DALAM ALKITAB DIPILIH?

Renungan Harian
Mari bagikan artikel ini

Alkitab terdiri dari 66 buku, yang ditulis oleh sekitar 40 penulis selama periode 1.500 tahun. Kata “kanon” berarti “tongkat pengukur”, dan itu adalah kata yang menggambarkan versi standar Kitab Suci yang kita miliki saat ini. Proses hati-hati dalam menentukan kitab-kitab mana yang akan membentuk Alkitab terjadi di gereja mula-mula.

Indikasi paling awal dari kanon Perjanjian Lama berasal dari zaman Ezra dan Nehemia selama pembuangan di Babel (605–535 SM). Tetapi prosesnya mungkin belum selesai sampai sekitar tahun 200 SM. Memutuskan buku mana yang akan dimasukkan, dilakukan oleh para imam senior berdasarkan kesepakatan umum bahwa setiap buku adalah otentik dan diilhami Allah.

Perjanjian Lama tidak banyak diperdebatkan dan umumnya sama untuk Protestan dan Yahudi. Tulisan-tulisan ini berulang kali dipastikan dan dikutip setidaknya 400 kali dalam Perjanjian Baru oleh Yesus dan yang lainnya!

Kita tahu lebih banyak tentang perkembangan Perjanjian Baru. Sebagian besar dari 27 buku ini diakui dilhami, selama kurun waktu 50 tahun setelah kematian rasul Yohanes. Dengan evaluasi yang hati-hati dan penuh doa, gereja mula-mula meninjau calon-calon buku yang terbaik untuk dimasukkan. Mereka mulai dengan memilih buku-buku yang didukung oleh para rasul. Misalnya, Petrus mengenali tulisan Paulus sebagai Kitab Suci (2 Petrus 3:15, 16).

“Kanon” Perjanjian Baru yang pertama adalah Kanon Muratorian, yang disusun pada tahun 170 Masehi. Ini mencakup semuanya kecuali Ibrani, Yakobus, dan 3 Yohanes. Kemudian pada tahun 363 Masehi, Konsili Laodikia menegaskan bahwa semua 27 buku harus dibaca di gereja. Konsili-konsili selanjutnya dalam 50 tahun berikutnya juga menegaskan 27 kitab yang sama sebagai otoritatif.

Sejarah proses ini menunjukkan bahwa tangan Tuhan memimpin sepanjang jalan. Gereja mengenali dan menerima dengan iman, dokumen-dokumen yang memiliki tanda inspirasi ilahi yang jelas. Sebuah studi yang tidak memihak dari semua potongan literatur yang berbeda dari zamannya ini akan memastikan tanda yang jelas dari Firman Tuhan yang sejati.

Janji Tuhan adalah janji yang murni, bagaikan perak yang teruji, tujuh kali dimurnikan dalam dapur peleburan di tanah. Engkau, Tuhan, yang akan menempatinya, Engkau akan menjaga kami senantiasa terhadap angkatan ini. Mazmur 12:7,8.

-Doug Batchelor-


Mari bagikan artikel ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *