BEBAS DARI KEBENCIAN

Renungan Harian
Mari bagikan artikel ini

“Setiap orang yang membenci saudaranya, adalah seorang pembunuh manusia. ” 1 Yohanes 3: 15a

Apakah Saudara adalah seorang Kristen atau pengikut Kristus? Jika kita mengaku bahwa diri kita adalah seorang Kristen tapi dalam kenyataannya kita tidak memiliki kasih, berarti kekristenan kita adalah bohong; sama artinya kita ini tidak mengenal Allah karena Allah adalah kasih (baca 1 Yohanes 4:8).

Mungkin kita tidak menyadari jika selama ini doa-doa kita tidak beroleh jawaban dari Tuhan; salah satu penyebabnya adalah karena kita tidak mengasihi sesama saudara seiman. Bila kita mengakui bahwa di dalam hati kita ada Roh Allah itu Roh Kasih. Kita tidak perlu gembar-gembor kepada orang lain untuk menegaskan bahwa kita ini adalah orang percaya, karena dari buahnyalah kita mengenal suatu pohon. Begitu pula dengan kehidupan orang percaya, dari buah-buah kehidupannya (ucapan, perbuatan atau tindakan) orang lain akan mengenal kita apakah kita ini seorang percaya atau bukan. Seorang Kristen yang benar tidak akan pernah menyimpan kepahitan dan kebencian terhadap sesamanya.

Alkitab menyatakan: “Kita tahu, bahwa kita sudah berpindah dari dalam maut ke dalam hidup, yaitu karena kita mengasihi saudara kita. Barangsiapa tidak mengasihi, ia tetap di dalam maut. Setiap orang yang membenci saudaranya, adalah seorang pembunuh manusia. Dan kamu tahu, bahwa tidak ada seorang pembunuh yang tetap memiliki hidup yang kekal di dalam dirinya.” (1 Yohanes 3:14-15).

Sadarkah kita bahwa yang menjadi penghambat doa untuk beroleh jawaban dari Tuhan adalah ketika kita masih menyimpan kebencian terhadap sesama dan tidak mau mengampuni orang lain yang bersalah kepada kita? Ketika kita menolak mengampuni orang lain, akar pahit itu terus bertumbuh dalam hati kita dan semakin mencabik-cabik doa kita. Bagaimana kita dapat berharap Tuhan akan mencurahkan berkat-berkat-Nya atas hidup kita kala kita masih menyimpan kebencian terhadap orang lain? Bukankah Tuhan telah mengampuni dosa-dosa kita yang tak terhitung jumlahnya itu? Karena itu Dia mengharapkan kita juga mengampuni orang lain sebagaimana dosa kita telah diampuni oleh Tuhan.

Bagaimana kita dapat berdoa kalau kita masih membenci orang lain? Apabila kita mengeraskan hati dan tetap membenci orang lain, maka dosa kebencian itulah yang memisahkan kita dari Tuhan, sehingga doa-doa kita pun hanya sampai di langit-langit kamar!

Pdt. Sonny Situmorang – Let Your Light Shine, hlm. 324

Mari bagikan artikel ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *