BERAPA KALIKAH AKU HARUS MENGAMPUNI?

Renungan Harian
Mari bagikan artikel ini

“Kemudian datanglah Petrus dan berkata kepada Yesus: ‘Tuhan, sampai berapa kali aku harus mengampuni saudaraku jika ia berbuat dosa terhadap aku? Sampai tujuh kali?’ Yesus berkata kepadanya: ‘Bukan! Aku berkata ke- padamu: Bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali.’

“Sebab hal Kerajaan Sorga seumpama seorang raja yang hendak menga- dakan perhitungan dengan hamba-hambanya. Setelah ia mulai mengadakan perhitungan itu, dihadapkanlah kepadanya seorang yang berhutang sepuluh ribu talenta. Tetapi karena orang itu tidak mampu melunaskan hutangnya, raja itu memerintahkan supaya ia dijual beserta anak isterinya dan segala miliknya untuk pembayar hutangnya. Maka sujudlah hamba itu menyembah dia, kata- nya: Sabarlah dahulu, segala hutangku akan kulunaskan. Lalu tergeraklah hati raja itu oleh belas kasihan akan hamba itu, sehingga ia membebaskannya dan menghapuskan hutangnya.

“Tetapi ketika hamba itu keluar, ia bertemu dengan seorang hamba lain yang berhutang seratus dinar kepadanya. Ia menangkap dan mencekik kawan- nya itu, katanya: ‘Bayar hutangmu!’ Maka sujudlah kawannya itu dan memo- hon kepadanya: ‘Sabarlah dahulu, hutangku itu akan kulunaskan.’ Tetapi ia menolak.”…

Perumpamaan ini dirancang untuk memperlihatkan roh kelemahlembutan dan belas kasih yang harus kita perlihatkan kepada orang lain. Pengampunan dari raja ini melambangkan pengampunan yang supernatural—pengampunan Ilahi terhadap semua dosa. Kristus dilambangkan oleh raja yang, karena terge- rak oleh belas kasih, membebaskan utang dari hambanya….

Ketika si pengutang memohon penundaan dengan janji, “Sabarlah dahulu, segala hutangku akan kulunaskan,” hukumannya ditarik kembali; utangnya dibatalkan, dan ia segera diberikan kesempatan untuk meniru sang tuan yang telah membebaskan dia… namun ia yang mendapat kemurahan demikian besar memperlakukan sesamanya pekerja dalam cara yang berbeda sama sekali….

Pelajaran yang harus dipetik adalah bahwa kita harus memiliki roh peng- ampunan sejati, sebagaimana Kristus mengampuni orang-orang berdosa, yang tak sanggup membayar utangnya yang begitu besar. Kita harus ingat bahwa Kristus telah membayar harga yang mahal untuk manusia yang berdosa, dan kita harus memperlakukan mereka sebagai harta milik Kristus yang telah di- beli.

Yesus berkata kepadanya: ”Bukan! Aku berkata kepadamu: Bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali. Matius 18:22.

-Suara Hati Nurani, Hlm. 118-


Mari bagikan artikel ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *