BERKAT RASA SAKIT

Renungan Harian
Mari bagikan artikel ini

Kusta adalah penyakit berbahaya yang menyerang saraf perifer, mengakibatkan mati rasa dan kehilangan sensor nyeri pada ekstremitas.

Salah satu mitos umum tentang kusta adalah bahwa itu adalah penyebab langsung akibat hilangnya jari, jari kaki, tangan, kaki, dan bahkan hidung. Namun, hilangnya ekstremitas ini adalah akibat sekunder dari penyakit ini. Karena kusta menyerang saraf perifer, tubuh tidak lagi menerima sinyal rasa sakit dari ekstremitas ini, dan luka-luka seperti luka bakar dan luka tidak dikenali yang mestinya dirawat dengan baik. Hasilnya sering infeksi, yang kemudian dapat berkembang menjadi kematian dan akhirnya kehilangan ekstremitas.

Banyak yang ingin hidup di dunia tanpa rasa sakit. Ini tercermin dari fakta bahwa salah satu nilai fundamental masyarakat modern kita adalah penghindaran dari rasa sakit — cabut gigi bebas rasa sakit, operasi bebas rasa sakit, hidup pun demikian, harus bebas dari rasa sakit. Meski kita tidak menyukainya, rasa sakit untuk saat ini adalah teman kita, setidaknya untuk mengingatkan kita bahwa ada masalah di dalam tubuh kita.

Dalam Daniel 8, Alkitab menjelaskan secara terperinci tindakan dan sifat licik dan menipu dari kekuatan tanduk kecil. Lalu ayat 25 memberikan peringatan yang luar biasa kepada umat Allah, “and by peace shall destroy many”. Kata “peace” juga bisa diterjemahkan “makmur.” Hidup makmur akan menghancurkan banyak orang.

Salah satu bahaya terbesar umat Allah adalah percaya bahwa “Saya baik-baik saja; Anda baik-baik saja,” padahal sebenarnya kita tidak lagi merasa membutuhkan keperluan kita yang terbesar. Setelah Tuhan memberi tahu Yeremia bahwa “Sesungguhnya, dari yang kecil sampai yang besar di antara mereka, semuanya mengejar untung,” bahkan “baik nabi maupun imam semuanya melakukan tipu.” Dia berkata, “Mereka mengobati luka umat-Ku dengan memandangnya ringan, katanya: Damai sejahtera! Damai sejahtera!, tetapi tidak ada damai sejahtera” (Yeremia 6:13, 14). Kita menginginkan kejujuran dokter setelah pemeriksaan fisik, bukan? Apakah kita menginginkan sesuatu yang berbeda dari Bapa surgawi kita yang pengasih? Terkadang kejujuran teman-teman kita mungkin terasa menyakitkan bagi kita, tetapi kita dinasihati “Seorang kawan memukul dengan maksud baik, tetapi seorang lawan mencium secara berlimpah-limpah.” (Amsal 27:6). Teman sejati memiliki keberanian untuk memberi tahu kita kebenaran tentang kesalahan kita.

Biarlah orang benar memalu dan menghukum aku, itulah kasih; tetapi janganlah minyak orang fasik menghiasi kepalaku! Sungguh aku terus berdoa menentang kejahatan-kejahatan mereka.
Mazmur 141:5

-Doug Batchelor-


Mari bagikan artikel ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *