Menurut Cornell Lab of Ornithology, merpati berkabung tertua yang pernah hidup berusia 31 tahun empat bulan!
Merpati berkabung adalah burung yang umum di Amerika Utara dan burung buruan paling luas di Amerika Serikat. Makanannya sebagian besar terdiri dari biji-bijian dan kadang-kadang buah beri. Tidak seperti manusia, merpati mampu bertahan hidup di gurun karena kemampuannya meminum air payau (asin) dari mata air tanpa mengalami dehidrasi. Dan sementara merpati berkabung tertua yang diketahui hidup selama 31 tahun, umur rata-rata merpati hanya empat hingga lima tahun.
Merpati ini sangat dikenal karena suaranya yang mudah dikenali. Deru lembut mereka adalah suara yang indah dan mungkin, panggilan inilah yang dipikirkan Yesus ketika Dia mendorong para pengikut-Nya untuk “cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati.” Suara kicauan burung yang lembut dan polos mengingatkan kita pada pagi pedesaan yang tenang, sinar matahari di pepohonan, dan embun yang berkilauan di rerumputan. Melihat ular akan langsung membuat Anda waspada dan membuat otot-otot Anda tegang, tetapi panggilan merpati berkabung adalah suara yang menenangkan. Ini memberi Anda rasa damai.
Sebagai orang Kristen yang hidup di dunia yang penuh dosa, setiap hari berinteraksi dengan godaan dan berusaha menjalani hidup kita sebagai saksi bagi orang lain, kita membutuhkan kelihaian ular. Kita perlu waspada dan bijaksana. Tetapi Yesus juga mengingatkan kita untuk tetap suci dan lemah lembut. Hati kita harus lembut terhadap orang lain dan dicuci bersih dan murni oleh darah-Nya. Kehadiran kita seharusnya tidak membuat orang lain waspada dengan kata-kata kita yang tidak sabar atau argumentatif, tetapi harus mencerminkan panggilan merpati berkabung, damai dan polos.
Lihat, Aku mengutus kamu seperti domba ke tengah-tengah serigala, sebab itu hendaklah kamu cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati. Matius 10:16.
-Doug Batchelor-