HIKMAT DAN KEBODOHAN

Renungan Harian
Mari bagikan artikel ini

Jumlah pasangan yang belum menikah yang tinggal bersama telah meningkat di Amerika Serikat dari 439.000 pada tahun 1960 menjadi 5.500.000 pada tahun 2000—meningkat sebesar 1.153 persen.

Dalam Amsal 9 kita melihat lagi bahwa hikmat dipersonifikasikan sebagai seorang wanita. Tapi di babak terakhir kita melihat wanita lain yang disebut “kebodohan.” Dia juga duduk di tempat tertinggi di kota, memanggil orang untuk datang kepadanya. Wanita bodoh ini digambarkan sebagai wanita yang bebal, tidak berpengalaman, dan tidak tahu malu (ay. 13). Seperti wanita amoral dalam Amsal 7, dia membuat janji yang kosong dan berujung pada kematian.

Saya sedih karena panggilan dari wanita bodoh ini berdampak di Amerika Serikat. Menurut Jajak Pendapat Gallup 2013, jumlah orang yang setuju dengan hubungan gay dan lesbian telah naik dari 40 persen 12 tahun yang lalu menjadi hampir 60 persen hari ini. Pada tahun 2001, sekitar 45 persen orang Amerika merasa bahwa, memiliki bayi di luar nikah, secara moral dapat diterima. Hari ini telah melonjak hingga 60 persen.

Air curian tidak manis; itu adalah racun. Roti yang dimakan secara sembunyi, tidak lezat; itu akan menghancurkanmu. Terlalu banyak yang tergoda oleh daya pikat palsu dari kehidupan amoral dan percaya bahwa mereka dapat menghindari konsekuensi negatifnya. Ini adalah komentar yang menyedihkan untuk melihat begitu banyak pernikahan yang rusak. Ada peningkatan besar dalam penyakit seksual yang menular. Orang jarang bereaksi terhadap berita perzinahan, percabulan, pelacuran, dan perilaku cabul.

Tuhan memandang dengan jijik pada aksi amoral sehingga hukuman telah dicurahkan ke seluruh bangsa Israel. Kita dapat melihat penghakiman Allah terhadap Israel ketika mereka berkemah di sungai Yordan. Selama hari-hari terakhir Musa, wanita Midian datang ke perkemahan dan merayu pria Israel untuk berpartisipasi dalam tindakan vulgar penyembahan berhala. “Jika ada orang yang membinasakan bait Allah, maka Allah akan membinasakan dia. Sebab bait Allah adalah kudus dan bait Allah itu ialah kamu” (1 Korintus 3:17).

Ini mengingatkanku pada Simson yang membiarkan dirinya dibelai hingga tertidur di pangkuan Delilah yang mematikan. Pria pilihan Tuhan ini menjadi ceroboh dalam mengikuti petunjuk Tuhan. Dengan berpesta roti rahasia dan air curian, Simson kehilangan kekuatannya dan kemudian matanya.

Orang yang buta moral “.. tidak tahu, bahwa di sana ada arwah-arwah dan bahwa orang-orang yang diundangnya ada di dalam dunia orang mati” (ay. 18). Kebijaksanaan tidak buta. “Karena oleh Aku umurmu diperpanjang, dan tahun-tahun hidupmu ditambah” (ay. 11). Ketika kebodohan memanggilmu, berpalinglah. Ikuti jalan hikmat dan kehidupan.

Bacaan tambahan: Amsal 9:10–18.

Berilah orang bijak nasihat, maka ia akan menjadi lebih bijak, ajarilah orang benar, maka pengetahuannya akan bertamba. Amsal 9:9.

-Doug Batchelor-


Mari bagikan artikel ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *