DAPATKAH SESEORANG DISELAMATKAN OLEH SUAMI ATAU ISTRINYA?

Renungan Harian
Mari bagikan artikel ini

Banyak yang bertanya kepada saya apakah boleh, berdasarkan 1 Korintus 7, menikah dengan orang yang belum percaya kepada Kristus. Mereka berpikir bahwa pernikahan seperti itu dapat menyelamatkan pasangan, hampir seperti tiket otomatis ke surga. Saya tidak percaya itu yang ingin disampaikan oleh rasul Paulus. Meskipun benar bahwa seseorang dapat memiliki pengaruh yang kudus bagi pasangannya, keselamatan adalah masalah pribadi.

Mari kita lihat lebih jauh. Pertama, Paulus menulis untuk mendorong mereka yang sudah menikah dengan orang yang tidak percaya untuk tetap menikah dan tidak bercerai: “Kepada orang-orang yang telah kawin aku – tidak, bukan aku, tetapi Tuhan – perintahkan, supaya seorang isteri tidak boleh menceraikan suaminya. Dan jikalau ia bercerai, ia harus tetap hidup tanpa suami atau berdamai dengan suaminya. Dan seorang suami tidak boleh menceraikan isterinya.” (1 Korintus 7:10, 11).

Kemudian Paulus melanjutkan dengan menjelaskan, “Dan kalau ada seorang isteri bersuamikan seorang yang tidak beriman dan laki-laki itu mau hidup bersama-sama dengan dia, janganlah ia menceraikan laki-laki itu. 14Karena suami yang tidak beriman itu dikuduskan oleh isterinya dan isteri yang tidak beriman itu dikuduskan oleh suaminya.” (ayat 13, 14).

Apa artinya bahwa “suami yang tidak percaya dikuduskan oleh istri?” Kita menemukan jawabannya dalam ayat 16. “Sebab bagaimanakah engkau mengetahui, hai isteri, apakah engkau tidak akan menyelamatkan suamimu? Atau bagaimanakah engkau mengetahui, hai suami, apakah engkau tidak akan menyelamatkan isterimu?” Kita juga membaca bahwa para suami “dapat dimenangkan oleh tingkah laku isterinya, apabila mereka mengamati tingkah lakumu yang suci disertai dengan rasa takut” (1 Petrus 3:1, 2). Dengan kata lain, teladan Anda dapat menjadi pengaruh yang menyelamatkan bagi pasangan yang tidak seiman. Tapi tidak ada jaminan keselamatan.

Sekali lagi, ayat di Korintus khusus untuk pasangan yang sudah menikah dan salah satunya Kristen. Jika Anda sudah menikah dengan orang yang tidak percaya, jangan otomatis bercerai. Jadilah pengaruh positif dalam hidupnya. Bagi mereka yang belum menikah, nasihat Paulus adalah yang terbaik: Jangan persatukan hidup Anda dengan orang yang tidak percaya.

Janganlah kamu merupakan pasangan yang tidak seimbang dengan orang-orang yang tak percaya. Sebab persamaan apakah terdapat antara kebenaran dan kedurhakaan? Atau bagaimanakah terang dapat bersatu dengan gelap? 2 Korintus 6:14.

-Doug Batchelor-


Mari bagikan artikel ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *