DI BENGKEL TUHAN

Renungan Harian
Mari bagikan artikel ini

Dan biarlah kamu juga dipergunakan sebagai batu hidup untuk pembangunan suatu rumah rohani, bagi suatu imamat kudus, untuk mempersembahkan persembahan rohani, yang karena Yesus Kristus berkenan kepada Tuhan. 1 Pet. 2:5.

Firman Tuhan telah bertindak sebagai pedang yang tajam untuk memisahkan anak-anak Tuhan dari dunia ini. Pada waktu mereka diambil dari tambang dunia ini, mereka adalah bagaikan batu kasar, yang tidak sesuai untuk ditempatkan dalam bait kemuliaan Tuhan. Tetapi mereka telah dibawa ke bengkel Tuhan, untuk dipotong, dibentuk dan dilicinkan, sehingga mereka menjadi batu berharga yang bisa diterima.

Pekerjaan penyediaan untuk bait surgawi ini berlangsung terus selama masa percobaan. Secara alamiah kita cenderung mengikuti jalan-jalan dan kehendak kita, tetapi bilamana kasih karunia Kristus yang mengubahkan itu menguasai hati kita, maka jiwa kita hanya bertanya, “Tuhan, apa yang Engkau mau aku kerjakan?” Bilamana Roh Tuhan bekerja di dalam kita, kita akan dituntun kepada kehendak Tuhan dan melakukan kesukaan-Nya, dan akan ada penurutan dalam hati dan tindakan. . . .

Orang Kristen harus menjadi orang bangsawan Tuhan, yang tidak pernah tunduk kepada perhambaan Setan, musuh besarjiwa-jiwa, tetapi yang mengikatkan diri mereka kepada Tuhan, mendapatkan ilham dari Dia yang mereka kasihi, yang tinggi dan yang ditinggikan. Jiwa yang mengasihi Tuhan naik di atas kabut kebimbangan; ia mendapatkan pengalaman yang terang, luas, dalam dan hidup, dan menjadi lemah lembut seperti Kristus. Jiwa yang diserahkan kepada Tuhan, terlindung dengan Kristus di dalam Tuhan. Ia akan sanggup menghadapi ujian yang diabaikan, disalahgunakan dan dihinakan, sebab Juruselamatnya telah lebih dahulu menanggung semuanya itu. Ia tidak akan mengeluh dan tawar hati bilamana kesulitan menekannya, sebab Yesus tidak pernah gagal atau menjadi tawar hati. Setiap orang Kristen akan menjadi kuat, bukan dalam kekuatan dan jasa perbuatan-perbuatannya yang baik, tetapi dalam kebenaran Kristus, yang melalui iman dibagikan kepadanya.

Kita harus menempati suatu tempat dalam bait rohani Tuhan, dan pertanyaan penting apakah Anda batu besar atau kecil, tetapi apakah Anda menyerahkan dirimu kebada Tuhan agar Ia bisa melicinkanmu dan membuatmu memancarkan terang demi kemuliaan-Nya. Jika kita berada di bait Tuhan kita harus memancarkan terang. Apakah kita mengizinkan Tukang surgawi itu memotong dan membentuk dan melicinkan kita? Apakah kita memiliki iman untuk nyaman di dalam Dia?

 

“That I May Know Him”


Mari bagikan artikel ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *