Hari Sabat Dimaklumkan Secara Lebih Lengkap

Renungan Harian
Mari bagikan artikel ini

injil-kekal-dalam-kitab-wahyu-146-by-danny-kastanya-6-638Dan aku melihat seorang malaikat lain terbang di tengah-tengah langit dan padanya ada Injil yang kekal untuk diberitakannya kepada mereka yang diam di atas bumi dan kepada semua bangsa dan suku dan bahasa dan kaum, dan ia berseru dengan suara nyaring: Takutlah akan Allah dan muliakanlah Dia, karena telah tiba saat penghakimanNya, dan sembahlah Dia yang telah meniadikan langit dan bumi dan laut dan semua mata air. Wahyu 14:6,7.

Pada permulaan masa kesukaran, kita akan dipenuhi dengan Roh Kudus ketika kita maju dan memaklumkan hari Sabat secara lebih lengkap.

“Permulaan masa kesukaran tersebut,” di sini disebutkan tidak menunjuk kepada masa bilamana tulah akan mulai dicurahkan, tetapi kepada suatu masa singkat tepat sebelum lahnat itu dieurahkan, sementara Kristus berada dalam Bait Suci. Pada saat itu, sementara pekerjaan keselamatan sedang mau ditutup, kesukaran akan terjadi di atas bumi, dan bangsa-bangsa akan marah, seakan ditahan sedemikian rupa supaya tidak meneegah pekerjaan malaikat ketiga. Pada saat itu “hujan akhir,” atau penyegaran dari hadirat Tuhan, akan datang, untuk memberi kuasa kepada suara malaikat ketiga yang nyaring, dan mempersiapkan orang-orang saleh untuk berdiri pada masa ketika tujuh lahnat akan dicurahkan.

(Malaikat dalam Wahyu 14) mengutarakan pekabaran yang harus dimaklumkan kepada dunia sebelum Kristus datang dalam awan di langit. . . . Maka mendahului saat ini, perhatian orang banyak ditujukan kepada hukum Allah yang telah dirongrong,  yang terdapat di dalam peti perjanjian. . . .

Mereka melihat bahwa gantinya memelihara hari yang ketujuh, hari yang dikuduskan Allah, dan diperintahkan untuk dipelihara sebagai hari Sabat, mereka memelihara hari pertama dalam minggu. Tetapi dengan jujur mereka mau melakukan kehendak Allah, dan mereka mulai menyelidiki Kitab Suci mencari alasan perubahan itu. Tidak berhasil menemukan suatu pengesahan Kitab Suci terhadap kebiasaan itu, pertanyaan timbul. Maukah kita menerima suatu kebenaran yang telah disembunyikan, dan menurut hukum Allah, atau maukah kita terus dengan dunia, dan menurut hukum-hukum manusia? Dengan Alkitab terbuka mereka menangis dan berdoa, dan membandingkan tulisan demi tulisan, sampai yakin akan kebenaran, mereka dengan yakin menegakkan pendirian mereka sebagai para pemelihara hukum-hukum Allah.

 

Maranata Hal.170 


Mari bagikan artikel ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *