HASIL DARI KESUSAHAN JIWA KRISTUS

Renungan Harian
Mari bagikan artikel ini

Sesudah kesusahan jiwa-Nya Ia akan melihat terang dan menjadi puas; dan hamba-Ku itu, sebagai orang yang benar, akan membenarkan banyak orang oleh hikmatnya, dan kejahatan mereka Dia pikul. Yes. 53:11

Apakah yang menopang Anak Allah selama hidup kerja keras dan pengorbanan-Nya? Ia melihat hasil dari kesusahan jiwa-Nya, dan Ia merasa puas. Dengan memandang kepada kekekalan, Ia melihat kebahagiaan mereka, yang dengan merendahkan diri, telah menerima pengampunan dan kehidupan yang kekal. Telinga-Nya mendengar sorak-sorai orang yang sudah ditebus. Ia mendengar orang yang sudah ditebus menyanyikan nyanyian Musa dan nyanyian Anak Domba.

“Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.” Selama hidup Kristus di dunia kita ini, Allah mengulangi karunia-Nya. Kristus, yang tak berdosa, telah dibuat menjadi korban tak terhingga bagi orang-orang berdosa, agar mereka boleh selamat. Ia datang sebagai orang yang berdukacita dan penuh dengan penderitaan, dan mereka, untuk siapa Ia datang, memandang Dia sebagai orang yang kena tulah, yang dipukul Allah, yang dilanda kesusahan. Cawan penderitaan diberikan ke tangan-Nya, seolah-olah Dialah yang bersalah, dan Ia meminumnya. Ia menanggung dosa dunia ini seluruhnya. Tidak ada ukuran yang dapat mengukur, tak ada timbangan yang bisa menghitung kasih yang dinyatakan oleh salib Golgota.

Dalam setiap rasa sakit yang ditanggung kita melihat penderitaan kasih kebapaan. Bapa Sendiri merasa susah jiwa-Nya dalam kebesaran kasih-Nya yang maha besar demi dunia ini, yang sedang binasa karena dosa. Oleh pengorbanan yang sudah dilakukan, karunia hidup kekal telah ditempatkan dalam jangkauan setiap anak laki-laki dan perempuan Adam.

Orang-orang yang sudah ditebus Kristus adalah permata-permata-Nya, harta-Nya yang berharga dan khas. “Mereka seperti permata-permata mahkota”— ”betapa kayanya kemuliaan bagian yang ditentukan-Nya bagi orang-orang kudus” (Zakh. 9:16; Ef. 1:18). Di dalam mereka “Ia akan melihat kesusahan jiwa-Nya, dan akan merasa puas.” Kristus memandang kepada umat-Nya dalam kesucian dan kesempurnaan mereka sebagai upah dari semua penderitaan-Nya, kehinaan-Nya, kasih-Nya, dan melengkapi kemuliaan-Nya—Kristus adalah pusat, dari pada-Nya seluruh kemuliaan memancar.


Inilah Hidup Yang Kekal Hal.368


Mari bagikan artikel ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *