KEKEKALAN DI HADAPAN KITA

Renungan Harian
Mari bagikan artikel ini

Mereka berjalan makin lama makin kuat, hendak menghadap Allah di Sion. Mzm 84:8

Seluruh surga memandang dengan perhatian yang sungguh-sungguh atas mereka yang mengatakan dirinya umat pemelihara perintah-perintah Allah. Inilah orang yang seharusnya bisa menuntut janji-janji berharga dari Allah, yaitu orang yang seharusnya berjalan dari kemuliaan kepada kemuliaan dan dari kekuatan kepada kekuatan, yang seharusnya dalam kedudukan untuk merefleksikan atau memantulkan kemuliaan Allah dalam pekerjaan yang mereka kerjakan.

Kita telah menerima berkat-berkat Allah yang limpah, tetapi kita tidak boleh berhenti di situ. Kita harus menangkap semakin banyak sinar-sinar terang Ilahi dari surga. Kita harus berdiri dimana kita bisa menerima terang dan merefleksikannya, dalam kemuliannya, kepada jalan orang-orang lain.

Kita harus meminum lebih banyak dan lebih dalam dari mata air hidup. Anda mempunyai kesaksian hidup yang harus disaksikan: “Dengarlah apa yang telah Tuhan lakukan kepada jiwaku.” Tuhan siap untuk memberikan berkat-berkat yang lebih besar. Ia membiarkan semua kebaikan-Nya lewat di hadapan Musa. Ia menyatakan tabiat-Nya kepada Musa sebagai Allah yang penuh belas kasihan — sabar dan mempunyai kasih karunia, mengampuni kesalahan, pelanggaran dan dosa. Musa harus menggambarkan tabiat ini kepada orang-orang Israel, dan kita harus melakukan hal yang sama. Kita harus bangkit dan menyatakan kebaikan Allah dan menyatakan tabiat-Nya yang sesungguhnya di hadapan semua orang. Kita harus memantulkan kemuliaan-Nya. Marilah kita menyatakan tabiat Allah kepada semua orang seperti yang dilakukan oleh Musa kepada orang Israel, baik dalam roh maupun dalam hidup. Kita harus menangkap terang dari wajah-Nya, yang penuh belas kasihan dan kasih, dan memantulkan nya kepada jiwa-jiwa yang sedang binasa.

Saya mengimbau Anda untuk terus berusaha mencapai kesempurnaan Allah, terus meminum air dari mata air hidup. Mungkin Anda seperti pohon yang ditanam di tepi air sungai, yang daun nya tidak pernah layu. Anda mungkin penuh kelembaban dan bisa menyegarkan orang lain, dan memberikan kepada mereka kasih karunia dan penghiburan. Saya mengasihi Yesus sekarang, dan saya mau mengetahui tentang Dia lebih banyak lagi. Saya hanya baru mulai mengetahui-Nya, tetapi ada kekekalan di hadapan kita di mana kemuliaan-Nya akan dinyatakan, dan kita akan semakin mengenal Tuhan kita lebih baik.


Inilah Hidup Yang Kekal Hal.369


Mari bagikan artikel ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *