Hidup Untuk Menyelamatkan Orang Lain

Renungan Harian
Mari bagikan artikel ini

salibSetiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengikut Aku. Lukas 9:23

Dosa yang dimanjakan sedemikian jauh, yang memisahkan kita dari Allah dan menyebabkan begitu banyak menularnya ketidakberesan kerohanian, ialah cinta diri sendiri. Tidak ada jalan kembali kepada Allah kecuali penyangkalan diri.

Dari pihak kita sendiri tidak dapat berbuat sesuatu, tetapi melalui Allah yang menguatkan kita, maka kita dapat hidup melakukan kebaikan bagi orang lain, dan dengan cara ini terhindarlah kejahatan mementingkan diri sendiri. Kita tidak perlu pergi ke negri kapir untuk menyatakan kerinduan kita mengabdikan segala sesuatu kepada Allah dengan kehidupan berguna yang tidak mementingkan diri sendiri. Kita harus melakukan hal ini dalam lingkaran keluarga, di gereja. Di antara mereka dengan siapa kita bergaul dan dengan siapa kita berurusan. Dalam jalan hidup sehari-hari disitulah diri sendiri harus disangkal dan tinggal dalam kepatuhan.

Paulus dapat berkata: “Aku mati setiap hari.” Ini adalah kematian diri sehari-hari dalam transaksi-transaksi kehidupan yang kecil yang menjadikan kita  para pemenang. Kita harus melupakan diri dalam kerinduan melakukan kebaikan kepada orang lain. Pada banyak orang ada kekurangan kasih yang tertentu bagi orang lain. Gantinya melaksanakan kewajiban mereka dengan setia, mereka mencari  kesenangan diri mereka sendiri.

Secara positip Allah memerintahkan suatu kewajiban kepada semua pengikutNya untuk menjadi berkat bagi orang lain dengan pengaruh dan sarana yang ada pada mereka, dan mencari hikmat yang daripadaNya akan menyanggupkan mereka melakukan  semua dengan kuasa mereka untuk meninggikan pikiran dan kasih orang-orang yang datang oleh pengaruh mereka. Dalam bekerja bagi orang lain, suatu kepuasan yang  manis akan dialami, suatu kedamaian batin yang merupakan pahala yang memuaskan.  Bila digerakkan oleh suatu kerinduan yang tinggi dan mulia untuk berbuat baik pada orang lain, maka mereka akan memperoleh kebahagiaan dalam melaksanakan dengan setia bermacam-macam kewajiban. Ini akan mendatangkan lebih banyak daripada pahala duniawi; karena setiap pelaksanaan kewajiban dengan setia dan tidak mementingkan diri diperhatikan malaikat-malaikat dan bercahaya dalam catatan hidup.

Di sorga tidak ada yang memikirkan diri sendiri, atau mencari kesenangan mereka  sendiri; tetapi semua dengan kasih yang suci dan tulen akan mencari kebahagiaan  makhluk-makhluk sorgawi yang ada di sekeliling mereka. Jikalau kita ingin menikmati masyarakat sorgawi di dalam bumi yang dibaharui, maka kita harus dikendalikan oleh prinsip-prinsip sorgawi di dunia sekarang.

Pekerjaan terbesar yang dapat dilakukan di dalam dunia kita ialah memuliakan Allah dengan menghidupkan tabiat Kristus.

 

Maranata Hal.109 


Mari bagikan artikel ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *