Dan Yesus makin bertambah besar dan bertambah hikmat-Nya dan besar-Nya, dan makin dikasihi oleh Allah dan manusia. Lukas 2:52
Yesus adalah Seorang pekerja keras sejak permulaan hidup-Nya. Pada masa muda-Nya la bekerja bersama ayah-Nya dalam usaha pertukangan kayu, dan dengan demikian la menghargai semua pekerjaan. Walaupun la Raja kemuliaan, namun oleh kebiasaan-Nya melakukan pekerjaan yang rendah la mencela kemalasan setiap anggota keluarga manusia, dan menghargai semua pekerjaan yang agung dan Kristiani. . . . Sejak masa kanak-kanak la adalah teladan penurutan dan kerajinan. la.adalah sinar matahari yang menyenangkan dalam lingkungan rumah tangga. . . .
Walaupun hikmat-Nya mengherankan para alim ulama, namun dengan lembut la tunduk menurut kepada wali manusia-Nya. . . . Pengetahuan yang diperoleh-Nya setiap hari mengenai misi-Nya yang ajaib tidak menghalangi-Nya untuk melakukan tugas-tugas yang rendah. Dengan gembira la melakukan pekerjaan yang diserahkan kepada-Nya sebagai pemuda yang tinggal dalam rumah tangga yang ditekan oleh kemiskinan. la mengerti godaan anak-anak, karena la menanggung kesedihan dan pencobaan mereka. Tekad-Nya untuk melakukan yang benar teguh dan tidak tergoyahkan. Walaupun dipikat untuk melakukan kejahatan, la menolak menjauh sedikit pun dari kebenaran dan kejujuran yang tegas.
Kristus adalah idaman (teladan) bagi semua manusia. la telah meninggalkan teladan yang sempurna untuk masa kanak-kanak, muda dan dewasa. la telah datang ke dunia ini dan mengalami berbagai tahap kehidupan manusia. la berbicara dan bertindak seperti anak-anak dan orang-orang muda yang lain, kecuali la tidak melakukan kesalahan. Dosa tidak mendapat tempat dalam hidup-Nya. la selalu hidup dalam suasana kesucian surgawi. . . .
la menerima pendidikan-Nya dalam bait rumah tangga, bukan saja dari orangtua-Nya, tetapi juga dari Bapa surgawi-Nya. Sementara la bertumbuh semakin dewasa, Allah membukakan kepada-Nya semakin banyak pekerjaan besar yang ada di hadapan-Nya. Tetapi walaupun ia mengetahui hal ini, la tidak bersikap unggul. la tidak pernah melakukan tindakan yang menyebabkan orangtua-Nya menderita atau cemas. Ia senang menghormati dan menuruti mereka. Walaupun Ia tidak bodoh terhadap misi agung-Nya, tetapi la meminta nasihat mengenai keinginan-keinginan mereka, dan tunduk kepada wewenang mereka.
“That I May Know Him”