Jalan Kepada Kehidupan

Renungan Harian
Mari bagikan artikel ini

896010379Masuklah melalui pintu yang sesak itu, karena lebarlah pintu dan luaslah jalan yang menuju kepada kebinasaan, dan banyak orang yang masuk melaluinya; karena sesaklah pintu dan sempitlah jalan yang menuju kepada kehidupan, dan sedikit orang yang mendapatinya. Matius 7:13, 14.

Kristus memanggil kita masuk melalui pintu yang sempit, di mana setiap langkah berarti penyangkalan diri. Ia memanggil kita untuk berdiri di atas mimbar kebenaran abadi, dan merasa puas, ya, betul-betul merasa puas sebab iman yang pernah diberikan kepada orang-orang saleh. …

Ketika kita mendekati waktunya apabila para penguasa dan kuasa serta roh-roh jahat di udara akan sepenuhnya berperang melawan kebenaran, apabila kuasa Setan  untuk menipu menjadi begitu besar, kalau sekiranya mungkin dapat menipu orang yang terpilih juga, maka pengertian kita harus dipertajam oleh penerangan ilahi, supaya kita tidak meniadi buta terhadap kejahatan-kejahatan Setan. … Oleh membiarkan kita bekerja sama dengan malaikat-malaikat kudus, Allah telah memungkinkan pekerjaan kita menjadi . . . suatu keberhasilan yang mulia. Tetapi  keberhasilan jarang sekali sebagai hasil usaha yang terpisah-pisah. Pengaruh yang bersatu dari semua anggota gereja dituntut.

Gereja sekarang membutuhkan orang-orang seperti Henokh, yang berjalan dengan Allah, menyatakan Kristus kepada dunia. Anggota­anggota gereja perlu mencapai suatu standar yang lebih tinggi. Utusan-utusan sorgawi sedang menunggu untuk menghubungi mereka yang telah menenggelamkan diri itu sehingga tak kelihatan lagi, yang kehidupannya menggenapi perkataan, “Namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Dan hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diriNya untuk aku.” Pria dan wanita yang demikianlah yang harus dipersiapkan gereja sebelum terangnya dapat  bersinar kepada dunia dengan cahaya yang terang dan jelas. Pandangan kita kepada Matahari Kebenaran dikaburkan oleh kepentingan diri. Kristus telah disalibkan kembali oleh banyak orang yang dengan perantaraan pemanjaan diri membiarkan Setan berhasil mengendalikan mereka. …

Adalah maksud Allah supaya semua orang diuji dan dicoba, sehingga Ia dapat melihat apakah mereka setia atau tidak setia kepada hukum yang memerintah kerajaan sorga. Sampai pada akhirnya Allah membiarkan Setan menyatakan dirinya sendiri sebagai pembohong, penuduh dan pembunuh. Dengan demikian kemenangan terakhir dari umatNya sudah lebih nyata, lebih mulia, lebih lengkap dan lebih sempurna.

 

Maranata Hal. 110


Mari bagikan artikel ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *