Janji Allah

JANJI ALLAH UNTUK SAYA

Renungan Harian
Mari bagikan artikel ini

Janji Kemenangan
Nyanyikanlah mazmur bagi Tuhan, hai orang-orang yang dikasihi-Nya, dan persembahkanlah syukur kepada nama-Nya yang kudus! Sebab sesaat saja Ia murka, tetapi seumur hidup Ia murah hati; sepanjang malam ada tangisan, menjelang pagi terdengar sorak-sorai. Mazmur 30:5, 6

Menghapuskan janji-janji Allah dari Firman itu samalah dengan menghapuskan matahari dari langit. Tidak akan ada sesuatu yang akan menyenangkan pengalaman kita. Allah telah menempatkan janji-janji-Nya dalam firman-Nya untuk menuntun kita agar percaya kepada-Nya. Di dalam perjanjian ini Ia menarik kembali kerudung kekekalan, memberikan kepada kita suatu pandangan yang jauh melebihi segala-galanya dan nilai kemuliaan yang kekal yang menantikan si pemenang. Nah, marilah kita bersandar pada Allah. Marilah kita memuji Dia karena Ia telah memberikan kepada kita kenyataan kemuliaan akan rencana-rencana-Nya.

Sepanjang perjalanan kita, Allah telah menaruh bunga-bunga perjanjian untuk mengharumi perjalanan kita. Tetapi banyak orang yang menolak untuk mengumpulkan bunga-bunga ini, gantinya memilih onak dan duri. Pada setiap langkah mereka menangis dan berduka, pada saat seharusnya mereka bergembira dalam Tuhan sebab Ia telah membuat jalan ke surga itu menyenangkan.

Apabila  kita memandang atas janji-janji Allah, kita beroleh penghiburan dan pengharapan; serta kesukaan, kegenapan perjanjian ini mengatakan kepada kita firman Dia yang maha kekal. Untuk menghargai perjanjian yang indah ini kita harus mempelajarinya dengan cermat, mengujinya secara terperinci. Berapa banyak kesukaan yang dapat kita bawa dalam kehidupan, berapa banyak kebaikan ke dalam tabiat, kalau saja kita mau menjadikan janji ini milik kita! Sementara kita berjalan menuju ke atas, marilah kita membicarakan tentang berkat-berkat yang berserakan di sepanjang jalan. Sementara kita memikirkan istana yang disediakan Kristus bagi kita, kita melupakan gangguan-gangguan yang kecil yang kita alami dari hari ke hari. Kita seolah-olah sudah bernafaskan suasana surga, negeri yang sedang kita tuju, dan kita ditenangkan dan dihiburkan. . . . Marilah kita menghormati Allah dengan menjalin lebih banyak perihal Yesus dan surga ke dalam kehidupan kita.

Janji-janji Allah yang tak pernah gagal akan memelihara hatimu dalam damai yang sempurna.

Hidupku Kini, hlm. 340


Mari bagikan artikel ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *