KEGEMBIRAAN DAN KETENANGAN

Renungan Harian
Mari bagikan artikel ini

Dengarlah, karena aku akan mengatakan perkara-perkara yang dalam dan (akan membuka bibirku tentang perkara-perkara yang tepat. Amsal 8:6

*Aku memohon agar Roh Kudus mengendalikan pikiran-pikiranku sepanjang hari. Aku memohon hikmat dalam pertimbangan, kejernihan otak dan pengertian, supaya aku boleh melihat perbendaharaan firman Tuhan dan menunjukkan kebenaran dalam bahasa yang sederhana. Demikianlah dilakukan oleh Guru yang paling agung yang pernah dikenal dunia.

Saya semakin merasa terkesan dengan kebesaran pokok pelajaran mengenai kedatangan Tuhan yang segera tampak di awan-awan Iangit, dengan kuasa dan kemuliaan besar. Iman ini menggerakkan saya untuk mengamati kekhidmatan pada segala waktu dan segala tempat, tetapi sementara saya mendorong diri saya dan orang lain untuk tenang, mereka tidak menyukai kesedihan dan kemurungan. . . .

Sementara kita tidak akan murung, tetapi gembira dan bahagia, maka tidak ada kebodohan, melainkan ketenangan sesuai dengan iman kita. Kata-kata dan tindakan membentuk tabiat. 0leh sebab itu kata-kata kita harus bersih, murni, sederhana, namun ditinggikan. Karunia berbiciara adalah talenta yang berharga, dan Tuhan tidak suka mendengar omong kosong rendahan, murahan dan yang merendahkan derajat, yang bernuansa buruk dan hura-hura. Janganlah ada seorang Kristen merendahkan dirinya meniru dan menangkap tabiat seperti itu dari orang lain. . . . Kata-kata jahat dan bodoh adalah bertentangan dan tidak menyumbang kepada kebahagiaan seseorang. Itu merusak kepada kerohanian.

Firman Tuhan melarang yang seperti itu. “Orang yang baik mengeluarkan hal-hal yang baik dari perbendaharaannya yang baik dan orang jahat mengeluarkan hal-hal yang jahat dari perbendaharaannya yang jahat. Tetapi Aku berkata kepadamu: setiap kata sia-sia yang diucapkan orang harus dipertanggungjawabkannya pada hari penghakiman. Karena menurut ucapanmu engkau akan dibenarkan, dan menurut ucapanmu pula engkau akan dihukum” (Mat. 12:35-37).

“Tetapi Yesus mengetahui pikiran mereka, lalu berkata: ‘Mengapa kamu memikirkan hal-hal yang jahat di dalam hatimu?’” (Mat. 9:4). Yesus membaca hati dan pikiran. . . . Ada Saksi yang hadir, yang menelusuri setiap tindakan yang dilakukan, entah itu baik atau jahat.
*Early Morning Diary Entry, 12 Juli 1897.

 

“That I May Know Him”


Mari bagikan artikel ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *