KEINDAHAN TABIAT KRISTEN

Renungan Harian
Mari bagikan artikel ini

Pada waktu itu Tuhan semesta alam akan menjadi mahkota kepermaian, dan perhiasan kepala yang indah-indah bagi sisa umat-Nya. Yes. 28:5

Banyak orang memikirkan hanya perhiasan luar saja, dan dengan demikian mereka menyatakan bahwa mereka tidak di dalam Kristus oleh pakaian yang mereka kenakan.

Kita harus memupuk keindahan dan kecantikan tabiat Kristen, dan mencari perhiasan batin. . . . Agama Kristus tidak pernah merendahkan penerimanya; agama itu mengagungkan dan meninggikannya. Dengan syarat-syarat tertentu kita dijamin bahwa kita bisa menjadi anggota keluarga kerajaan, anak-anak Raja surgawi. Bukankah hal ini patut dicari? Melalui iman dalam Kristus dan penurutan kepada tuntutan hukum-Nya, kepada kita diberikan satu kehidupan yang selaras dengan kehidupan Tuhan. Dan dalam kehidupan kekal tidak akan ada lagi dukacita, keluh kesah, rasa sakit, dosa dan kematian. Oh betapa kita bisa semakin berpikir secara surgawi dan semakin membawakan surga ke dalam hidup dan pembicaraan kita!

Tetapi dengan semua kekayaan janji-janji Tuhan itu, betapa banyak orang yang masih larut dengan perkara-perkara duniawi. Mereka semua dikuasai oleh pemikiran apa yang akan kita makan, apa yang akan kita minum dan apa yang akan kita pakai. Tuhan tidak ingin kita memusatkan pikiran kita kepada perkara-perkara dunia ini. Kita tidak berusaha untuk memuaskan diri sendiri, tetapi memusatkan pikiran kita kepada Kristus. Apakah engkau memisahkan dirimu dari perkara-perkara yang memisahkanmu dari Tuhan? Jika engkau berhubungan erat dengan Tuhan engkau akan berbicara kepada-Nya, engkau akan mempunyai kelimpahan perkara-perkara surgawi di dalam hatimu. . . .

Tuhan sedang menunggu untuk melakukan perkara-perkara besar kepada anak-anak-Nya yang percaya kepada-Nya. Apakah kita mengharapkan akan tinggal bersama Kristus di dalam dunia yang kekal? Kalau begitu kita harus tinggal bersama-Nya di sini, agar Ia bisa menolong kita dalam setiap-pencobaan dan penggodaan, dan menyediakan kita kepada kedatangan-Nya di awan-awan langit. . . .
Keindahan dan kasih karunia Kristus haruslah dijalin ke dalam tabiat kita. Kita tidak bisa terus memisahkan Kristus dari hidup kita, sementara tetap mengharapkan bersahabat dengan Dia di surga. Ia adalah segalanya di surga, dan la juga haruslah segalanya di atas dunia ini bagi kita.

 

“That I May Know Him”


Mari bagikan artikel ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *