kesucian, kekudusan

KESUCIAN

Renungan Harian
Mari bagikan artikel ini

Berbuah dalam Roh
Berusahalah hidup damai dengan semua orang dan kejarlah kekudusan, sebab tanpa kekudusan tidak seorang pun akan melihat Tuhan. Ibr. 12:14.

Sejak kekekalan, Allah telah memilih agar manusia kudus. “Karena inilah kehendak Allah [bagi kamu]: yaitu pengudusanmu” (l Tes 4:3). Gema suara-Nya datang kepada kita, dan terus berkata, “Lebih Suci, Lebih suci terus,” Dan jawaban kita senantiasa hendaklah “Ya, Tuhan, lebih suci terus.”

Tak seorang pun menerima kekudusan sebagai warisan, atau sebagai satu pemberian dari seorang manusia. Kekudusan adalah pemberian Allah melalui Kristus. Orang-orang yang menerima Juruselamat menjadi anak-anak Allah. Mereka adalah anak-anak rohani-Nya, yang dilahirkan kembali, yang diperbarui dalam kebenaran dan kesucian sejati-Nya. Pikiran mereka telah diubahkan. Dengan pandangan yang lebih jelas mereka telah memandang realitas kekekalan. Mereka diangkat ke dalam keluarga Allah, dan mereka dibentuk menjadi serupa dengan citra-Nya, diubah oleh Roh-Nya menuju kemuliaan. Dari keadaan yang han ya mencintai diri mereka sendiri, kini kasih mereka yang tertinggi adalah untuk Allah dan Kristus.

“Sebab itu, kita yang dibenarkan karena iman, kita hidup dalam damai sejahtera dengan Allah oleh karena Tuhan kita, Yesus Kristus” (Rm 5:1). Pembenaran artinya pengampunan. Artinya, hati dibersihkan dari pekerjaan maut, dipersiapkan untuk menerima berkat penyucian. Allah telah memerintahkan kita apa yang harus kita lakukan untuk menerima berkat penyucian itu. “Kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar. Karena Allahlah yang mengerjakan di dalam kamu baik kemauan maupun pekerjaan menurut kerelaan-Nya. Lakukanlah segala sesuatu dengan tidak bersungut-sungut dan berbantah-bantahan, supaya kamu tiada beraib dan tiada bernoda, sebagai anak-anak Allah yang tidak bercela di tengah-tengah angkatan yang bengkok hatinya dan yang sesat ini, sehingga kamu bercahaya di antara mereka seperti bintang-bintang di dunia” (Flp 2:12-15).

Kasih Allah, yang disenangi dalam hati akan nyata dalam perkataan dan perbualan, akan lebih banyak mengangkat dan mengagungkan umat manusia lebih daripada segala sesuatu yang lainnya dapat lakukan. Dalam kehidupan Kristus, kasih ini dinyatakan secara penuh dan lengkap. Di salib Kristus, Juruselamat itu telah membuat pendamaian untuk umat manusia yang telah jatuh ke dalam dosa. Buah pengorbanan ini ialah kesucian. Kepada kita janji ini diberikan adalah karena Ia telah mati untuk kita. Dan Kristus sangat rindu memberikan karunia ini kepada kita. Dia rindu menjadikan kita turut mengambil bagian dalam sifat-Nya. Dia rindu menyelamatkan orang-orang yang oleh dosa telah memisahkan diri mereka dari Allah. Dia memanggil mereka agar memilih melayani-Nya, menyerahkan diri mereka sepenuhnya ke dalam pengendalian-Nya, dan belajar dari Dia bagaimana melakukan kehendak Allah.— Signs of Times, 17 Des. 1902.

Kamu Akan Menerima Kuasa, hlm. 91


Mari bagikan artikel ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *