KORBAN YANG LEBIH SEMPURNA

Renungan Harian
Mari bagikan artikel ini

Amazingfacts.id: Kasih tertinggi yang diberikan kepada manusia adalah dengan adanya korban yang lebih sempurna, yang dapat menjadi penyelamat dari kutuk dosa.

kain dan habel

Kedua kakak beradik ini, Kain dan Habel, mewakili seluruh keluarga manusia. Mereka berdua diuji pada satu titik penurutan, dan semua orang akan diuji sebagaimana halnya mereka.

Habel menerima persetujuan Allah. Ia menyatakan indahnya tabiat yang benar, prinsip-prinsip kesalehan sejati. Tetapi agama Kain tidak memiliki fondasi yang baik; bersandar pada kebaikan manusia.

Ia membawakan kepada Allah sesuatu yang ia sukai yaitu buah-buahan hasil tanah, yang telah dihasilkan dari kerja kerasnya; dan ia menyajikan hasil kerja kerasnya sebagai kebaikan hati yang dilakukan bagi Allah di mana ia berharap memperoleh persetujuan Ilahi.

Ia patuh dalam membangun mezbahnya, patuh dalam membawa persembahan, tetapi hanya sebagian penurutannya. Bagian penting, pengakuan akan kebutuhan seorang Penebus, tertinggal.

prinsip penebusan yang agung

Keduanya adalah orang berdosa, dan keduanya mengakui bahwa Allahlah yang disembah. Dari penampilan luar, agama mereka sama-sama dianut pada satu titik tertentu.

Namun sejarah Alkitab memperlihatkan kepada kita bahwa ada satu masa ketika perbedaan antara keduanya menjadi sangat besar. Perbedaan ini terletak pada penurutan yang satu dan ketidakpatuhan yang lain.

Rasul berkata bahwa Habel memberikan korban yang lebih sempurna daripada Kain. Habel memahami prinsip penebusan yang agung. Ia melihat dirinya sendiri sebagai orang berdosa, dan ia melihat dosa beserta akibatnya, kematian, ada di antara jiwanya dan persekutuan dengan Allah.

Ia membawa korban sembelihan, kehidupan yang dikorbankan, dengan demikian mengakui tuntutan hukum yang telah dilanggar. Melalui darah yang tercurah ia memandang Korban di masa depan.

janji yang indah

Kristus mati di salib Kalvari; dan, sambil mempercayai penebusan yang akan terjadi, ia memberi kesaksian bahwa ia adalah orang benar dan persembahannya diterima.

Bagaimana Habel mengetahui dengan benar rencana keselamatan? Adam mengajarkannya kepada anak-anak dan cucu-cucunya.  Setelah Adam berdosa, satu perasaan kengerian menghantui dia. Rasa takut yang menetap meliputinya; rasa malu dan penyesalan yang dalam menyiksa jiwanya.

Dalam keadaan pikiran seperti ini ia berharap sejauh mungkin dari hadirat Allah, yang tadinya sangat suka ditemuinya di rumah Edennya. Tetapi Tuhan mengikuti pria yang kata hatinya terganggu ini, dan meskipun Ia mengutuk dosa yang dilakukan Adam, namun janji yang indah diberikan kepadanya.

Karena iman Habel telah mempersembahkan kepada Allah korban yang lebih baik dari pada korban Kain. Dengan jalan itu ia memperoleh kesaksian kepadanya, bahwa ia benar, karena Allah berkenan akan persembahannya itu dan karena iman ia masih berbicara, sesudah ia mati. Ibrani 11:4.

 

-Suara Hati Nurani, Hlm. 194-


Mari bagikan artikel ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *