Amazingfacts.id: Ketika Yakub bermimpi menganai malaikat naik turun tangga surga. Yakub tidak sempurna dalam tabiat. Ia berdosa kepada ayahnya, saudara laki-lakinya, jiwanya sendiri, dan terhadap Allah.
godaan dan kesalahan
Ilham dengan setia mencatat kesalahan-kesalahan tokoh-tokoh baik, mereka yang dikenal oleh kemurahan Allah; memang, kesalahan-kesalahan mereka lebih jelas digambarkan daripada kebaikan-kebaikan mereka.
Mereka diserang oleh godaan-godaan dan seringkali dikalahkan, tetapi mereka mau belajar di sekolah Kristus. Kalau saja tokoh-tokoh ini dihadirkan kepada kita tanpa kesalahan, maka itu akan cenderung mengecilkan hati kita dalam perjuangan kita mencari kebenaran.
Tetapi untuk membandingkan dosa dan kesalahan umat manusia di sana dihadirkan satu karakter sempurna bahwa Putra Allah, yang menyelubungi KeilahianNya dengan kemanusiaan, dan berjalanlah seorang manusia di tengah anak-anak manusia.
dalam pelarian
Yakub mengambil berkat yang ditujukan bagi saudara laki-lakinya dengan cara menipu. Allah telah menjanjikan hak kesulungan baginya, dan janji itu akan dipenuhi pada waktunya kalau saja ia mau menunggu.
Tetapi seperti banyak orang yang sekarang mengaku menjadi anak-anak Allah, ia kekurangan iman dan berpikir ia harus melakukan sesuatu sendiri gantinya membiarkan persoalan itu ke tangan Tuhan.
Saat menyendiri menempuh perjalanan, ia sangat terpukul dan berkecil hati. Namun Allah tidak meninggalkan Yakub. KemurahanNya masih diulurkan kepada hambaNya yang bersalah, dan tidak percaya.
Meskipun Ia akan mengizinkan penderitaan datang ke atasnya sampai ia bisa belajar berserah. Tuhan dengan penuh kemurahan dan belas kasih menyatakan dengan tepat apa yang Yakub perlukan, seorang Juruselamat.
penjagaan allah
Lelah karena perjalanannya, sang pengelana itu pun berbaring di tanah dengan batu sebagai bantalnya. Dan sementara ia tertidur, Tuhan memberikan satu penglihatan padanya.
Ia melihat sebuah tangga, terang dan bercahaya, yang dasarnya terletak di bumi sementara puncaknya di surga. Di atas tangga ini para malaikat naik turun, dan di atasnya ada Tuhan yang penuh kemuliaan, yang berbicara kepada Yakub dalam kata-kata penghiburan yang indah.
Ia meyakinkan Yakub bahwa ia berada di bawah penjagaan Ilahi dalam pelariannya dari rumah, dan bahwa negeri yang ditujunya untuk pengasingan dan sebagai seorang pelarian akan diberikan kepadanya dan anak cucunya.
Ini tidak lain dari rumah Allah, ini pintu gerbang sorga. Kejadian 28:17.
-Suara Hati Nurani, Hlm. 202-