MELIHAT BUKAN DENGAN MATA

Renungan Harian
Mari bagikan artikel ini

Tahukah Anda bahwa secara teknis Anda tidak melihat dengan mata atau mendengar dengan telinga?  Mata dan telinga Anda hanya mengirimkan molekul udara dan cahaya yang bergetar ke saraf Anda, yang kemudian mengirimkan impuls ke otak, di mana penglihatan dan suara diinterpretasikan.  Semua ini mungkin membantu menjelaskan beberapa fenomena teraneh yang tercatat dalam sejarah medis: kasus orang-orang yang, meskipun buta atau matanya ditutup, namun tetap dapat “melihat”.

Misalnya, pada tahun 1890-an, para dokter di New York menggambarkan bagaimana Mollie Fancher yang buta dapat membaca buku cetak biasa hanya dengan menggunakan ujung jarinya.  Di Italia, seorang ahli saraf menulis tentang seorang gadis buta yang bisa melihat dengan daun telinga kiri dan ujung hidungnya.  Dokter telah mendokumentasikan kasus mereka yang dapat melihat dengan ujung jari, pipi, atau bahkan perut mereka.  Pada tahun 1960, Margaret Foos dari Ellerson, Virginia, 14 tahun, menjalani tes rumit yang dilakukan oleh para ahli.  Dengan mata tertutup rapat, Margaret membaca bagian-bagian cetakan yang dipilih secara acak, mengidentifikasi warna dan objek, dan bahkan memainkan permainan catur.  Di Rusia, peneliti medis melaporkan kasus Rosa Kuleshova yang, dalam eksperimen yang dimonitor secara ketat, mampu membaca kertas koran dan lembaran musik dengan ujung jari dan sikunya.

Bagaimana ini mungkin?  Tidak ada yang tahu pasti.  Beberapa orang berpendapat bahwa orang-orang ini sangat sensitif terhadap jumlah panas yang diserap oleh warna yang berbeda: pembacaan tanpa penglihatan dapat dilakukan karena cetakan hitam menyerap lebih banyak panas dan lebih hangat daripada halaman putih di sekitarnya.

Alkitab berbicara tentang mereka yang, meskipun mampu melihat dengan sempurna, namun buta terhadap kebenaran rohani karena mereka lebih suka hidup dalam kegelapan. Misalnya, Yohanes menceritakan tentang beberapa orang yang percaya kepada Yesus tetapi tidak mengikuti-Nya karena mereka lebih suka pendapat yang baik dari manusia daripada pendapat yang baik dari Allah (Yohanes 12:42, 43). Kabar baiknya adalah tidak ada yang perlu hidup dalam kegelapan.  Yesus rindu untuk menyembuhkan kebutaan rohani kita jika kita mengizinkan Dia melakukannya.

Dan meskipun Yesus mengadakan begitu banyak mujizat di depan mata mereka, namun mereka tidak percaya kepada-Nya, supaya genaplah firman yang disampaikan oleh nabi Yesaya: “Tuhan, siapakah yang percaya kepada pemberitaan kami? Dan kepada siapakah tangan kekuasaan Tuhan dinyatakan?”

“Ia telah membutakan mata dan mendegilkan hati mereka, supaya mereka jangan melihat dengan mata, dan menanggap dengan hati, lalu berbalik, sehingga Aku menyembuhkan mereka.”

Yohanes 12:37, 38, 40

-Doug Batchelor-


Mari bagikan artikel ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *