Amazingfacts.id: Memberi adalah bagian dari agama Injil, kebiasaan memberi itu lahir dari kasih yang telah dilakukan oleh Ilahi. Fondasi rencana keselamatan dibuat dalam pengorbanan.
teladan kehidupan yesus
Yesus meninggalkan istana surga dan menjadi miskin, agar melalui kemiskinanNya kita dapat dijadikan kaya.
KehidupanNya di dunia ini tidak mementingkan diri, ditandai dengan kerendahan hati dan pengorbanan.
Dan apakah seorang hamba lebih besar daripada Tuannya? Akankah kita, yang turut serta dalam keselamatan besar yang ditempaNya bagi kita, menolak untuk mengikuti Tuhan kita, dan turut dalam penyangkalan diriNya?
Ketika Penebus dunia telah menderita untuk kita, akankah kita, anggota tubuhNya, hidup dalam kesenangan diri yang bodoh? Tidak; penyangkalan diri adalah kondisi yang esensial pada pemuridan.
Kristus, sebagai Kepala kita, menuntun dalam pekerjaan besar keselamatan, tetapi Ia telah mempercayakan pekerjaan itu kepada para pengikutNya di atas dunia.
Itu tidak dapat dijalankan tanpa alat, dan Ia telah memberikan kepada umatNya rencana mendapatkan alat yang cukup untuk membuat pekerjaanNya berhasil.
wujud kasih kepada sesama
Sistem persepuluhan, yang ditetapkan untuk maksud ini, sudah dilakukan mulai zaman Musa. Bahkan sejak zaman Adam.
Jauh sebelum sistem yang pasti diberikan, manusia diharuskan menyerahkan pemberian kepada Allah untuk maksud-maksud keagamaan.
Allah tidak memaksa kita untuk memberi kepada pekerjaanNya. Perbuatan kita harus ikhlas.
Ia tidak ingin perbendaharaanNya diisi dengan persembahan-persembahan yang tidak ikhlas.
RancanganNya dalam rencana pemberian yang sistematis akan membawa kita ke dalam hubungan erat dengan Pencipta kita dan dalam simpati dan kasih dengan sesama kita manusia.
Dengan demikian menempatkan kita pada tanggung jawab yang akan meniadakan kecintaan diri dan memperkuat gerakan hati yang dermawan tanpa kepentingan.
penatalayan bagi tuhan
Kita cenderung cinta diri dan menutup hati kepada perbuatan kemurahan. Dengan mewajibkan pemberian dilakukan pada waktu-waktu yang ditetapkan.
Tuhan merancang agar memberi itu menjadi sebuah kebiasaan dan dipandang sebagai tugas orang Kristen.
Hati, yang terbuka oleh satu pemberian, tidak memiliki waktu untuk tertutup dan menjadi dingin, sebelum persembahan lain diberikan.
Setiap pria, wanita, dan anak dapat menjadi penatalayan bagi Tuhan.
Ia telah menetapkan perlunya kerja sama di tengah umatNya, agar mereka dapat memelihara dan melatih cinta kasih yang penuh kebajikan.
Hendaklah kamu masing-masing sesuai dengan apa yang kamu peroleh, menyisihkan sesuatu dan menyimpannya di rumah, supaya jangan pengumpulan itu baru diadakan, kalau aku datang. 1 Korintus 16:2.
-Suara Hati Nurani, Hlm. 49-