MEMBERI PENGERTIAN BAGI SEMUA ORANG

Renungan Harian
Mari bagikan artikel ini

Amazingfacts.id: Firman Allah menghadirkan cara-cara paling ampuh untuk pendidikan, memberi pengertian bagi semua orang.

Hal ini juga menjadi sumber pengetahuan paling berharga dalam jangkauan umat manusia.

alat bagi intelektual

Pengertian itu menyesuaikan diri terhadap dimensi-dimensi masalah yang harus ditangani.

Jika disibukkan dengan hal-hal sepele, hanya masalah umum saja, tidak pernah berusaha sungguh-sungguh memahami kebenaran-kebenaran agung dan kekal, maka hal itu akan mengerdilkan dan melemahkan.

Demikianlah nilai Kitab Suci sebagai alat bagi intelektual.

Membacanya dengan sikap hormat dan mau diajar, akan memperluas dan memperkuat pikiran, dan tidak ada pelajaran lain dapat menyamainya.

Membaca Kitab Suci menuntun langsung pada perenungan kebenaran-kebenaran tertinggi, termulia, dan paling mengagumkan yang disampaikan pada akal manusia.

isi kitab suci

Kitab Suci mengarahkan pikiran kepada Pencipta kekal segala sesuatu.

Kita melihat karakter Yang Kekal dinyatakan dan mendengarkan suara-Nya saat Ia bersekutu dengan para bapa dan nabi.

Kita melihat misteri-misteri pemeliharaan-Nya dijelaskan, masalah-masalah besar yang telah melibatkan perhatian setiap akal yang bijak, tetapi tanpa bantuan wahyu, kecerdasan manusia akan sia-sia menyelesaikannya.

Isinya membuka pemahaman kita pada teologi yang sederhana namun luhur, menyajikan kebenaran-kebenaran yang dapat dimengerti seorang anak namun juga begitu menjangkau luas sehingga membingungkan pikiran yang paling hebat.

Juruselamat tidak mengabaikan pembelajaran atau memandang rendah pendidikan, namun Ia memilih para nelayan tak berpendidikan untuk pekerjaan Injil karena mereka tidak disekolahkan dalam kebiasaan dan tradisi dunia yang salah.

miliki roh rendah hati

Mereka adalah orang-orang berkemampuan alamiah yang baik dan dengan roh rendah hati serta mau diajar, yang bisa dididik-Nya untuk pekerjaan besar-Nya.

Para pengacara, imam-imam, dan ahli Taurat yang terpelajar, menolak diajar Kristus.

Mereka ingin mengajar Dia, dan sering mencoba melakukannya, namun dikalahkan hikmat yang menelanjangi ketidaktahuan mereka dan menegur kebodohan mereka.

Dalam kesombongan dan kefanatikan, mereka tidak mau menerima perkataan Kristus, namun mereka terheran-heran dengan hikmat yang diucapkan-Nya. 

Tetapi perkataan dan perbuatan Guru yang rendah hati ini, yang dicatat oleh mereka tak terpelajar yang sehari-hari bersama-Nya, telah menggunakan kekuatan yang hidup pada akal manusia sejak saat itu sampai sekarang.

Bila tersingkap, firman-firman-Mu memberi terang, memberi pengertian kepada orang-orang bodoh. Mazmur 119:130.

 

-Suara Hati Nurani, hal 11-


Mari bagikan artikel ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *