Hendaklah perkataan Kristus diam dengan segala kekayaannya di antara kamu, sehingga kamu dengan segala hikmat mengajar dan menegur seorang akan yang lain dan sambil menyanyikan mazmur, dan puji-pujian dan nyanyian rohani, kamu mengucap syukur kepada Tuhan di dalam hatimu. Kol. 3:15.
Inilah yang kita perlukan di dalam rumah tangga kita. Di dalamnya tidak ada mencari-cari kesalahan, tidak ada kekasaran; tetapi kedamaian, sukacita dan ketenangan di dalam Tuhan. . . . Tuhan memanggil kita kepada pelayanan kasih. Ia mengimbau orangtua untuk berbicara dengan lemah lembut penuh kasih sayang kepada anak-anak mereka. Biarlah mereka melihat bahwa Anda menganggap mereka perlu menolong Anda. Berikan tanggung jawab kepada mereka, mula-mula yang kecil, kemudian yang lebih besar sementara mereka bertumbuh.
Jangan sekali-kali mereka mendengar Anda berkata mengenai mereka, “Mereka lebih banyak mengganggu daripada menolong saya.” . . . Betapa banyak orang lupa bahwa rumah tangga adalah sekolah di mana anak-anak dilatih untuk bekerja untuk Kristus atau untuk Setan. Para ayah dan ibu, ingatlah bahwa setiap kata yang Anda ucapkan yang didengar oleh anak-anakmu mempunyai pengaruh kepada mereka, pengaruh untuk yang baik atau untuk buruk. Ingatlah jika Anda mencari-cari kesalahan satu sama lain, Anda sedang mengajar anak-anakmu untuk mencari-cari kesalahan.
Dengan anak-anakmu di sekelilingmu, tundukkanlah kepalamu di hadapan Bapa yang di surga. Mintalah pertolongan-Nya untuk menjaga kepercayaan yang telah diberikan-Nya kepadamu. Biarlah permintaanmu pendek dan sungguh-sungguh. Katakanlah, “Bapa surgawi, aku mau anak-anakku selamat. Berikanlah kepadaku pertolongan Roh-Mu agar aku bisa mendidik mereka sebagaimana mestinya, agar mereka boleh dianggap layak mewarisi hidup yang kekal.” Latihlah anak-anakmu untuk mengucapkan sendiri doa mereka. Katakanlah kepada mereka bahwa Tuhan senang bila mereka memanggil-Nya.
Kita bisa membuat anak-anak kita patuh hanya kalau kita terlebih dahulu patuh. Tetapi banyak orangtua yang membawa kehidupan rumah tangganya cenderung salah yang diwarisi dan dipupuk. Mereka tidak meninggalkan kekanak-kanakan mereka. Mereka memarahi anak-anak mereka karena perkara yang tidak disadari. Hai para orangtua, jangan sekali-kali marahi anak-anakmu. Perlakukanlah mereka dengan tegas tetapi dengan baik. Buatlah mereka sibuk. Buatlah mereka merasa bahwa mereka adalah bagian dari tim keluarga, sehingga mereka boleh membantu ayah dan ibu. Ucapkanlah terima kasih atas apa yang mereka lakukan kepadamu. Buatlah rumah tanggamu menjadi ternpat di mana Tuhan dikasihi dan dipuji.
“That I May Know Him”