renungan berkat

MENJADI MURAH HATI DAN LEMAH LEMBUT

Renungan Harian
Mari bagikan artikel ini

Menjadi Sesama Manusia yang Baik
Hendaklah kamu murah hati di antara sama sendiri, dan lembut hati, sambil bermaaf-maafan sama sendiri, sebagaimana Allah juga di dalam Kristus sudah mengampuni kamu. Efesus 4:32 (Terjemahan lama)

Biarlah kelemahlembutan dan kemurahan hati Yesus yang telah dinyatakan dalam kehidupan-Nya menjadi suatu teladan bagi kita terhadap sesama kita manusia. . . . Banyak orang telah tawar hati dan kecewa dalam pergumulan hidup, sepatah kata yang ramah dan yang mendorong akan menguatkan mereka untuk menanggulanginya; . . . Kita tak dapat menceritakan berapa jauh jangkauan perkataan kita yang diucapkan dengan lemah lembut, usaha-usaha kita seperti Kristus untuk meringankan beban. Tidak ada jalan lain yang dapat memperbaiki kesalahan selain dari pada roh yang lemah lembut, budi pekerti yang halus dan kasih sayang yang mesra.”

Dalam segala transaksi dengan sesamamu manusia janganlah melupakan bahwa engkau sedang bersangkut paut dengan harta milik Allah. Hendaklah engkau murah hati, menaruh belas kasihan; dan sopan. Hargailah harta milik yang telah ditebus Allah. Berlakulah sopan dan lemah lembut satu dengan yang lain.

Jikalau engkau memiliki perasaan permusuhan, kecurigaan, dengki dan cemburu dalam hatimu engkau harus melakukan sesuatu untuk membereskannya. Akuilah dosa-dosamu; berdamailah dengan saudara-saudaramu. Berbicaralah baik-baik tentang mereka. Singkirkan pendapat-pendapat yang tidak baik, jauhkan anjuran-anjuran yang akan menimbulkan rasa tidak- percaya dalam pikiran orang-orang lain. Jagalah nama baik mereka sebaik engkau ingin mereka menjaga nama baikmu; kasihilah mereka sebagaimana engkau mau dikasihi oleh Yesus.

Kasih karunia Allah menuntun orang-orang menempatkan diri mereka dalam segala transaksi mereka di tempat orang—orang yang mengadakan hubungan dengan mereka. Hal itu menuntun orang-orang tidak saja memperhatikan dari segi kepentingan mereka sendiri tetapi juga dan segi kepentingan orang-orang lain. Hal itu memimpin mereka menunjukkan kelemah-lembutan, belas kasihan dan sikap ramah. Memupuk roh yang baik, menghidupkan kesucian—inilah yang dimaksud dengan menjadi seperti Kristus. . . .

Hendaklah hidupmu dikendalikan prinsip Kitab Suci yang luas dan limpah, dengan prinsip kemauan yang baik, ramah dan sopan.

Hidupku Kini, hal. 237


Mari bagikan artikel ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *