Neraka: Danau Api Di Dalam buku Wahyu (3)

Pendalaman Alkitab
Mari bagikan artikel ini

Dalam pelajaran nubuatan sebelumnya telah kita pelajari bahwa api neraka tidak akan menyala atau tidak akan membakar selamanya karena bumi ini yang menjadi tempat pembakaran akan habis dibakar, termasuk juga orang-orang jahat dan Iblis sendiri.

Tetapi bagaimana dengan ayat dalam Wahyu 20:9, 10? Maka naiklah mereka ke seluruh dataran bumi, lalu mengepung perkemahan tentara orang-orang kudus dan kota yang dikasihi itu. Tetapi dari langit turunlah api menghanguskan mereka, dan Iblis, yang menyesatkan mereka, dilemparkan ke dalam lautan api dan belerang, yaitu tempat binatang dan nabi palsu itu, dan mereka disiksa siang malam sampai selama-lamanya.”

Dalam Yehezkiel dikatakan bahwa Allah akan mengkremasi Iblis, dan bahwa ia tidak akan pernah ada lagi (lihat artikel nubuatan sebelumnya). Tetapi kenapa ayat  ini mengatakan bahwa Iblis dan pengikutnya akan disiksa siang dan malam sampai selama-lamanya? Apakah ayat-ayat Alkitab saling bertentangan satu dengan yang lainnya? Tidak. Jadi kita harus menemukan solusi untuk ini.

Inilah pertanyaan yang harus kita tanyakan: Berapa lamakah arti kata selamanya menurut  Alkitab? Anda berkata, ”Baik, selamanya berarti tanpa akhir, bukan?” Belum tentu! Selamanya adalah relatif terhadap apa yang kita gambarkan. Sebagai contoh, wanita, apakah Anda pernah memiliki seorang pria mengatakan hal ini kepada Anda: “Aku akan mencintaimu selalu dan selamanya!” Apa maksud orang itu? Sekarang beberapa dari Anda para wanita mungkin berpikir, “Saya berharap tahu apa maksudnya! Saya pikir berarti dia akan mencintaiku selama dia hidup!”  Nah, bagi sebagian orang itu benar, tetapi untuk orang lain itu mungkin hanya seminggu atau bahkan hanya semalam!

Dalam Alkitab, selamanya hanya dapat berarti seumur hidup berlangsung. Apakah Anda tahu bahwa dalam Alkitab, kata selamanya digunakan 57 kali untuk menggambarkan hal-hal yang sudah berakhir atau terjadi?  Tapi apakah arti dari selama-lamanya?

Kita lihat contoh dari Keluaran 21:6 versi KJV: “…dan dia (budak) akan melayaninya selamanya.” Berapa lama itu? Selama budak itu hidup karena ketika dia mati tentu saja dia tidak dapat lagi melayani tuannya. Dalam terjemahan bahasa Indonesia kali ini menuliskan dengan lebih tepat karena kata “selamanya” ditulis “seumur hidup.”

Contoh lain adalah 1 Samuel 1:22 ketika Hana berbicara kepada suaminya bahwa bayi yang dilahirkannya (kelak adalah nabi Samuel) akan diserahkan kepada Tuhan: “…tinggallah di situ selamanya” (kembali berdasarkan versi KJV). Apakah Samuel melayani Tuhan untuk selamanya? Tentu saja tidak. Samuel melayani Tuhan hanya selama dia masih hidup. Dan dalam terjemahan bahasa Indonesia kembali lebih jelas karena dituliskan tinggal di sana seumur hidupnya.”

Ingat kisah Yunus dalam perut ikan? Berapa lama Yunus dalam perut ikan? Tiga hari. Perhatikan apa yang Yunus katakan dalam Yunus 2:6, Aku tenggelam ke dasar bumi; pintunya terpalang di belakangku untuk selama-lamanya.
Berapa lama selamanya yang dimaksud dalam ayat ini? Perhatikan pasal 1:17, Yunus tinggal di dalam perut ikan itu tiga hari tiga malam lamanya.
Jika seandainya Anda berada di perut ikan selama tiga hari tiga malam, mungkin Anda akan mengatakan bahwa Anda akan berada di perut ikan selamanya seperti yang Yunus katakan!

Jadi dari 3 contoh 3 ayat di atas kita dapat melihat bahwa selamanya tidak selalu berarti tanpa akhir dalam Alkitab.

Konteks selamanya dalam pembakaran api neraka adalah sepanjang orang jahat dihukum hingga benar-benar binasa dan menjadi abu. Beberapa akan terbakar hampir sekejap. Lainnya, seperti Stalin atau Hitler atau Kaisar Neero yang sangat kejam, akan terbakar lebih lama. Siapa yang akan dibakar terlama? Tentu saja adalah Iblis.

Terbukti bahwa hukuman orang fasiklah yang akan berlangsung selamanya dalam konteks akibat hukuman itu dan membawa kepada kematian, bukan orang yang terhukum tanpa henti. Dan hari ini, kita memiliki pilihan untuk hidup selamanya atau menjadi mati selamanya. Tidak ada pilihan lain.

“Bagaimana dengan api yang tak terpadamkan?” (Yeremia 17:27, Matius 3:12, Markus 9:43, Lukas 3:17). Bukankah itu berarti tidak akan pernah padam? Apa yang Alkitab bicarakan, tentang api yang tidak akan pernah padam atau akan padam?

Api yang “tak terpadamkan” adalah api yang tidak bisa “dipadamkan” atau “dimatikan.” Pertanyaan, apakah ada yang bisa memadamkan api neraka? Tidak, tapi akan padam ketika tidak ada yang tersisa untuk dibakar.

Yeremia 17:27 mengatakan bahwa jika Yerusalem tidak menuruti apa yang Tuhan katakan tentang pemeliharaan hari Sabat maka akan dihancurkan dengan api yang tak terpadamkan. Apakah api yang membakar Yerusalem masih menyala hari ini?

Di atas adalah Yerusalem modern. Apakah Anda melihat api? Tentu saja tidak. Kota itu tampak begitu indah. Api telah padam hampir satu milenium (seribu tahun) yang lalu. Tapi ketika api membakar, tak ada yang bisa memadamkannya.

Ketika api neraka akan “tak terpadamkan” berarti bahwa tak seorang pun akan dapat memadamkannya atau melarikan diri dari itu. Tetapi ketika telah mencapai tujuannya melenyapkan orang fasik, itu akan padam seperti api yang “tak terpadamkan” yang membinasakan Yerusalem yang akhirnya padam.

Bagaimana tentang “api kekal”? Berikut ini adalah contoh dari api kekal. Yudas 1:7, “Sama seperti Sodom dan Gomora dan kota-kota sekitarnya, yang dengan cara yang sama melakukan percabulan dan mengejar kepuasan-kepuasan yang tak wajar, telah menanggung siksaan api kekal sebagai peringatan kepada semua orang.”

Apakah Sodom dan Gomora masih terbakar hari ini ? Tidak. Bahkan berdasarkan sejarah dan letak geografis mereka berada di bawah Laut Mati! Tapi mereka dibakar dengan “api kekal.”

2 Petrus 2:6 mengatakan bahwa Sodom dan Gomora telah musnah. “Jikalau Allah membinasakan kota Sodom dan Gomora dengan api, dan dengan demikian memusnahkannya dan menjadikannya suatu peringatan untuk mereka yang hidup fasik di masa-masa kemudian.”

Ayat ini menjadi suatu peringatan bagi manusia yang tetap hidup fasik dan tidak mau bertobat. Sebagaimana Allah membakar dan memusnahkan kota dan penduduk Sodom dan Gomora dengan “api kekal” maka Tuhan juga akan menghukum orang-orang fasik dalam pembakaran api neraka sebagai “api kekal.”

Jadi menurut Alkitab, yang dimaksud “api kekal” adalah akan kekal akibatnya, bukan durasinya.

Kita telah mempelajari dari artikel “Neraka: Danau Api Di Dalam buku Wahyu 1 dan 2” dan telah menjawab ketiga pertanyaan kita.

  1. Kapan api neraka akan membakar? Pada akhir dunia.
  2. Dimana api neraka akan membakar? Di bumi.
  3. Berapa lama api neraka akan membakar? Sampai semuanya dibinasakan dan tidak ada yang tersisa untuk dibakar.

Alkitab mengatakan kepada kita di Nahum 1:9, 10 mengatakan: Ia akan menghabisi sama sekali; kesengsaraan tidak akan timbul dua kali! Sebab mereka pun akan lenyap seperti duri yang berjalin-jalin, dimakan habis seperti jerami kering.”
Nabi Nahum mengatakan bahwa setelah api neraka padam, dosa tidak akan pernah muncul lagi. Tidak ada lagi setan, tidak ada lagi dosa, kesedihan, atau penderitaan dalam keabadian! Kami menanti-nantikan saat itu, bagaimana dengan Anda?

Apa yang terjadi setelah api neraka? Wahyu 21:1, Lalu aku melihat langit yang baru dan bumi yang baru, sebab langit yang pertama dan bumi yang pertama telah berlalu, dan laut pun tidak ada lagi.”
Di sini Alkitab mengatakan tentang dunia baru, tentang langit yang baru dan bumi yang baru. Apa yang terjadi pada langit yang lama dan bumi lama yang kita diami sekaran? Akan terbakar dan hancur dalam api.

Dan Allah membuat langit dan bumi yang baru untuk orang-orang kudus-Nya sebagai tempat tinggal mereka. Ayat 4 mengatakan: “Dan Ia akan menghapus segala air mata dari mata mereka, dan maut tidak akan ada lagi; tidak akan ada lagi perkabungan, atau ratap tangis, atau dukacita, sebab segala sesuatu yang lama itu telah berlalu.”

Apakah Anda yang mengenal orang dalam foto di atas? Ibu ini bernama Kim Phuc. Dia lahir di Trang Brang, Vietnam Selatan. Ibu ini adalah orang yang sama dengan anak kecil dalam foto hitam putih. Foto itu diabadikan pada tahun 1972 dan memenangkan hadiah pulitzer, sebuah penghargaan karya foto jurnalistik yang diberikan Amerika Serikat kepada koran, junalisme, sastra atau musik.

Namun, apa yang terjadi pada saat itu? Ketika itu ia berumur sembilan tahun, ia hidup dalam masa peperangan di Vietnam dan pada saat itu, pasukan Vietnam Utara berhasil menduduki desa Trang Brang, yang merupakan wilayah selatan itu.

Pada tanggal 8 Juni 1972 terjadilah suatu tragedi yang menjadi sejarah penting dalam hidup Kim Phuch. Pada waktu itu pasukan Vietnam selatan mengira bahwa penduduk sipil desa Trang Brang sudah dievakuasi dari desanya. Mereka mengira desa tersebut hanya dihuni oleh pasukan militer Vietnam Utara, sehingga mereka dengan gencar menjatuhkan bom-bom di desa tersebut untuk menyerang pasukan Vietnam utara. Ternyata tanpa mereka ketahui ada beberapa warga sipil yang masih bersembunyi di desa itu, salah satunya adalah Kim Puch. Tepat di dekat tempat persembunyian mereka ada bom jatuh dan mengenai mereka. Karena ledakan bom serta panasnya api akibat bom itu, mereka semua berhamburan keluar dari persembunyian dan berlari ke tengah jalan. Di tengah kekacauan itu Kim puch berlari telanjang, dan berteriak, “Panas, panas, panas sekali.” Ia terkena luka bakar yang mengerikan di seluruh punggungnya, sehingga ia harus dirawat di Rumah sakit selama 14 bulan dan harus mengalami operasi sebanyak 17 kali.

Ternyata di balik tragedi menyedihkan ini, ada seorang yang merasa sangat bersalah, dia adalah Pdt. John Plummer.  Pada saat serangan ke desa itu dilakukan, John Plummer masih menjadi tentara, dan adalah salah seorang yang bertanggung jawab untuk memastikan bahwa tidak ada rakyat sipil di daerah itu. Dia berkata bahwa dia telah benar-benar memastikan bahwa tidak ada rakyat sipil di daerah itu. Namun ternyata ia memberikan informasi yang kurang memadai dan terjadilah kesalahan yang besar. Dia tidak mengetahui kalau masih ada rakyat sipil yang bersembunyi di dalam kuil. Serangan itu menyebabkan luka bakar yang sangat serius pada punggung Kim Puch, selain itu ia juga kehilangan dua orang saudaranya. Plummer merasa sangat bersalah atas peristiwa yang terjadi dan ia sangat menyesal melihat keadaan Kim Puch dan ingin sekali meminta maaf kepadanya.

Dua puluh lima tahun kemudian, dalam pertemuan Vietnam Veterans Memorial di Washington DC, ternyata secara tak terduga Plummer melihat Kim Phuc berbicara di depan podium. Pada saat itu Kim Puch memberikan pernyataan pengampunan secara publik atas tragedi yang menimpa dia di Vietnam di waktu lampau. Pada saat itu ia berkata, “Jika saya bertemu dengan pilot pesawat yang menyerang desa saya, saya akan berkata kepadanya: ‘Saya memaafkannya. Kita tidak dapat mengubah masa lalu, namun saya berharap kita bisa bekerja sama untuk masa depan.’”

Pernyataan Kim Puch sangat menyentuh hati Plummer, kemudian dia menulis artikel dalam sebuah majalah tentang kisah ini. John Plummer menuliskan: “Dia melihat kesedihan saya, rasa sakit saya, kesedihan saya, dia mengulurkan tangannya kepada saya dan memeluk saya, semua yang bisa saya bisa katakan adalah: “Maaf, maafkan aku. Berulang-ulang saya mengatakan itu. Pada saat itu ia (Kim) mengatakan, “Tidak apa-apa, tidak apa-apa. Aku memaafkan, aku memaafkan.”

Sekarang mari kita membuatnya sangat jelas: Allah tidak suka menghancurkan orang berdosa di neraka.  Dia mengatakan dalam Yehezkiel 18:23, Apakah Aku berkenan kepada kematian orang fasik? demikianlah firman Tuhan ALLAH. Bukankah kepada pertobatannya supaya ia hidup?
Pernyataan yang luar biasa! Apakah Allah ingin menghancurkan orang-orang jahat? Tidak, melainkan kepada pertobatannya supaya mereka hidup.

Dalam ayat 32 kembali Tuhan dengan lebih jelas mengatakan: Sebab Aku tidak berkenan kepada kematian seseorang yang harus ditanggungnya, demikianlah firman Tuhan ALLAH. Oleh sebab itu, bertobatlah, supaya kamu hidup!”

PEKERJAAN PENGHUKUMAN ADALAH MEMPUNYAI TUJUAN UTAMA UNTUK MEMBERSIHKAN ALAM SEMESTA SUPAYA BEBAS DARI  DOSA, BUKAN UNTUK MENGHUKUM ORANG BERDOSA.

Allah harus menghancurkan dosa untuk bersikap adil. Dan jika seseorang tetap tinggal dalam dosa maka mereka akan dihancurkan karena dosa. Yesus ingin semua orang untuk diselamatkan, tetapi Dia tidak memaksa Anda.

Mari kita perhatikan ilusrasi di bawah ini supaya menjadi jelas bagi kita bahwa pada akhirnya nanti orang fasik akan turut terbakar dalam api nereka karena pilihan yang mereka buat sendiri.

Seorang penjahat tiba-tiba membuat keonaran di sebuah kota yang kecil. Dia menyandera beberapa warga. Polisi dengan sigap menuju ke lokasi dimana penjahat itu membuat kejahatan. Para penembak jitu sudah disiapkan jika seandainya penjahat itu tidak mau menyerahkan diri. Tiba-tiba seorang wanita mendatangi penjahat itu dan mencoba melindungi dia dari tembakan polisi. Polisi berulang kali mengingatkan supaya wanita itu menyingkir. Namun dia tetap berkeras hati. Polisi masih memberi kesempatan. Namun polisi tidak bisa bersabar lebih lama lagi sebelum penjahat itu membuat lebih banyak kejahatan yang mengakibatkan korban jiwa. Penembak jitu mulai diperintahkan untuk menembak. Dan akhirnya tidak hanya penjahat itu yang mati, namun juga wanita itu. Apakah para polisi menginginkan wanita itu mati? Tidak. Polisi telah berulang kali mengingatkan dan memberi kesempatan kepada wanita itu untuk menyingkir. Namun wanita itu berkeras hati.

Begitu pula dengan Yesus. Dia ingin kita berbalik dari dosa sehingga kita dapat diselamatkan. Yang ingin Tuhan musnahkan adalah dosa dan Iblis sebagai pemilik dan asal mula dosa. Tetapi jika kita tidak mau menyingkir maka Tuhan tidak dapat berbuat apa pun untuk menyelamatkan kita.  Tuhan telah melakukan semua yang bisa dilakukan untuk keselamatan kita.

Ibrani 2:3 mengatakan: “Bagaimanakah kita akan luput, jikalau kita menyia-nyiakan keselamatan yang sebesar itu?”  Jika kita tersesat, hal itu terjadi karena kita menolak keselamatan  yang limpah di dalam Yesus.

Yohanes 3:16 mengatakan: “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.”

Pikirkan tentang hal ini, Anda masih memiliki kesempatan hari ini untuk memilih hidup sepanjang masa kekekalan. Yesus memberikan nyawa-Nya bagi Anda sehingga Anda bisa memilih untuk hidup bersama-Nya untuk selama-lamanya. Apakah Anda sudah membuat keputusan untuk menjadi salah satu yang diselamatkan? Anda dapat memberitahukan keputusan Anda kepada Yesus saat Anda berdoa untuk mengakhiri pembelajaran ini.

 

Note:
Jika Anda ingin mempelajari lebih lanjut tentang api neraka, kunjungi websitebahasa Inggris kami www.helltruth.com. Ada banyak informasi kebenaran ​​tentang api neraka di website itu.

 


Mari bagikan artikel ini

3 thoughts on “Neraka: Danau Api Di Dalam buku Wahyu (3)