NERO

Renungan Harian
Mari bagikan artikel ini

Salah satu penguasa yang paling ditakuti dalam sejarah Romawi adalah Nero, yang dikenal menangkap dan membakar orang-orang Kristen di kebunnya untuk digunakan sebagai penerangan.

Hanya sedikit sejarawan yang memiliki sesuatu yang positif untuk dikatakan tentang pemerintahannya. Dia adalah Kaisar Romawi dari tahun 54 hingga 68 M. Nero sangat takut kehilangan kekuasaan sehingga ibu dan istrinya sendiri dibunuh dan mungkin juga telah meracuni saudara tirinya. Banyak yang percaya dia bertanggung jawab atas kebakaran besar Roma karena menginginkan ruang untuk istananya yang terus berkembang. Orang-orang Kristen disalahkan atas kebakaran itu, dan ribuan orang menjadi martir.

Pemerintahannya yang moderat berubah pada tahun 62 M menjadi brutal, tirani dan sangat tidak bermoral. Dia membuang penasihatnya dan memegang kendali penuh. Bahkan koin yang memuat gambarnya mulai menunjukkan seorang pria muram dengan pipi gemuk dan dagu menonjol. Beberapa orang Kristen mengira dia adalah antikristus dan bahkan mengaitkan namanya dengan angka 666. Yang jelas Nero adalah salah satu penguasa paling kejam sepanjang masa.

Tentu saja nasihat Salomo dalam teks pagi ini akan cocok dengan seseorang yang berdiri di depan Nero. Ketika seorang penguasa sanggup mengambil hidup Anda, Anda harus bersikap hati-hati dan berbicara dengan pertimbangan yang tinggi di hadapannya. Hal ini benar, apalagi ketika raja itu biadab dan kasar. Anda akan berusaha keras untuk tidak membuatnya marah. Sebagian besar dari kita tidak akan berpapasan dengan seorang raja dalam hidup kita, tetapi kita dapat menerapkan nasihat bijak ini kepada penguasa lain dalam hidup kita—majikan, petugas polisi, manajer, guru, orang tua, dan pengawas lainnya.

Namun ada seorang Raja yang tidak boleh kita abaikan. Kristus adalah penguasa tertinggi kita dan akan datang hari penghakiman. Akan tiba saatnya ketika murka Allah akan ditunjukkan terhadap dosa dan orang berdosa.

Ketika kita dengan rendah hati menerima pengorbanan-Nya dan mengakui dosa-dosa kita, itu membawa kesukaan pada hati Raja kita. Bapa di surga, Bapa adalah penuh kasih dan sabar, tetapi suatu hari Bapa akan mengakhiri dosa. Saya mengakui keberdosaan saya dan menerima anugerah keselamatan-Mu pada hari ini.

Bacaan tambahan: Amsal 16:1–16

Kegeraman raja adalah bentara maut, tetapi orang bijak memadamkannya. Wajah raja yang bercahaya memberi hidup dan kebaikannya seperti awan hujan musim semi. Amsal 16:14,15.

-Doug Batchelor-


Mari bagikan artikel ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *