ORANG-ORANG BENAR DIANGKAT

Renungan Harian
Mari bagikan artikel ini

orangKarena Tuhan sendiri akan turun dari sorga dengan suatu sorak, dengan suara penghulu malaikat, dan dengan bunyi sangkakala Allah; maka segala orang yang telah mati di dalam Kristus akan bangkit dahulu; kemudian kita yang sedang hidup, yang telah tertinggal ini, akan diambil ke dalam awan bersama-sama dengan mereka itu menghadap Tuhan di dalam awang-awangan; demikianlah kelak kita senantiasa bersama-sama dengan Tuhan I Tesalonika 4:16, 17. Terjemahan Lama.

 Segera awan besar putih itu muncul. Tampaknya semakin lama semakin indah. Di atasnya duduk Anak Allah. Mula-mula kita tidak melihat Yesus di atas awan, tetapi ketika awan itu mendekati bumi kita dapat memandang pribadiNya yang anggun. … Suara Anak Allah memanggil orang-orang kudus yang tidur keluar, mengenakan kemuliaan yang tidak akan binasa. Orang-orang kudus yang masih hidup  diubahkan dalam sesaat saja dan diangkat bersama-sama dengan mereka ke dalam kereta awan. Tampaknya semuanya amat mulia ketika berputar menuju ke atas. Di sebelah menyebelah kereta terdapat sayap, dan dibawahnya terdapat roda-rodanya berseru, “Kudus,” dan sayap-sayap, ketiga bergerak, berseru, “Kudus, kudus, kuduskanlah Tuhan Allah yang Mahakuasa!” Dan orang-orang kudus didalam awan berseru, “Mulia! Haleluyah!”

Kita semua bersama-sama masuk dalam awan, dan selama tujuh hari menuju laut kaca, apabila Yesus membawa mahkota, dan dengan tangan kananNya sendiri memasangkan mahkota itu di atas kepala kita. Ia memberi kita kecapi emas dan daun palem tanda kemenangan. Di sini di atas laut kaca berdiri 144.000 orang dalam bentuk empat persegi yang sempurna. Ada di antara mereka yang mahkotanya sangat terang ada yang tidak terlalu terang. Ada mahkota yang tampaknya sarat dengan bintang-bintang, sedang yang lain tidak sama berat. Semuanya merasa amat  puas dengan mahkota mereka. Dan mereka semuanya memakai jubah putih kemuliaan dari bahu sampai ke kaki mereka. Para malaikat semua berada di sekeliling kita ketika kita berbaris di atas laut kaca menuju pintu gerbang kota itu. Yesus mengangkat tanganNya yang mulia dan berkuasa itu, memegang pintu gerbang mutiara, mengayunkannya ke belakang di atas engselnya yang berkilat-kilat, dan berkata kepada kita, “Kamu yang telah membasuh jubahmu dalam darahKu, yang berdiri teguh untuk kebenaranKu, masuklah ke dalam. “Kita semua berbaris masuk ke dalam dan merasa bahwa kita mempunyai hak yang sempurna dalam kota itu.

Suatu suara yang lebih merdu daripada musik apapun yang pernah didengar oleh telinga yang fana akan kedengaran berkata, “Mari, hai kamu yang diberkati oleh BapaKu, terimalah Kerajaan yang telah disediakan bagimu sejak dunia dijadikan.”

 

Maranata Hal. 305 


Mari bagikan artikel ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *